Suasana kerja sama antara UOB Indonesia dengan BKPM dan BPMD dalam memfasilitasi investasi dari Singapura ke Jawa Timur (Foto: dokumentasi UOB)
Suasana kerja sama antara UOB Indonesia dengan BKPM dan BPMD dalam memfasilitasi investasi dari Singapura ke Jawa Timur (Foto: dokumentasi UOB)

Fasilitasi Investasi, UOB Indonesia Gandeng BKPM dan BPMD

Angga Bratadharma • 01 Juni 2016 20:11
medcom.id, Jakarta: Seiring dengan meningkatnya investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia, PT Bank UOB Indonesia (UOBI) bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jawa Timur untuk memfasilitasi investasi asal Singapura ke Jawa Timur.
 
"Pertumbuhan FDI ke Jawa Timur telah menunjukkan kinerja yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir dan hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di sektor transportasi, energi dan pelabuhan," kata Wakil Presiden Direktur UOBI Iwan Satawidinata, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
 
Jawa Timur merupakan provinsi terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah populasi lebih dari 38,8 juta dan memiliki konsumsi domestik yang tinggi. Hal ini didukung oleh ekspansi sektor industri consumer goods dan ekosistem rantai suplai produksi.

Fasilitasi Investasi, UOB Indonesia Gandeng BKPM dan BPMD
Sumber: dokumentasi UOB
 
Selain itu, Surabaya sebagai Ibu Kota Jawa Timur berperan sebagai pusat kegiatan perdagangan di kawasan timur Indonesia menawarkan ragam potensi bisnis yang signifikan bagi para investor.
 
Di 2015, arus FDI ke wilayah Jawa Timur mengalami pertumbuhan sebanyak 59 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total investasi dari Singapura mencapai Rp3,38 triliun, lebih dari 10 persen dari keseluruhan total investasi asing di Jawa Timur.
 
UOBI, melalui unit FDI Advisory, bekerja sama dengan BKPM dan BPMD, menyelenggarakan kegiatan seminar dan networking yang bertujuan untuk membantu para investor Singapura mendapatkan informasi mengenai peluang investasi di Jawa Timur.
 
Lebih lanjut, Iwan mengatakan, di saat perekonomian dunia masih menghadapi berbagai goncangan, namun perekonomian Indonesia tetap memiliki peluang yang baik. Bahkan, pertumbuhan pendapatan domestik bruto pada 2015 mencapai 4,8 persen dan diperkirakan pada tahun ini akan mencapai level lima persen.
 
"Melalui serangkaian reformasi kebijakan ekonomi yang dijalankan Pemerintah Indonesia serta didukung iklim bisnis yang kondusif maka Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik di Asia Tenggara," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan