"Pertumbuhan FDI ke Jawa Timur telah menunjukkan kinerja yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir dan hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di sektor transportasi, energi dan pelabuhan," kata Wakil Presiden Direktur UOBI Iwan Satawidinata, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Jawa Timur merupakan provinsi terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah populasi lebih dari 38,8 juta dan memiliki konsumsi domestik yang tinggi. Hal ini didukung oleh ekspansi sektor industri consumer goods dan ekosistem rantai suplai produksi.

Sumber: dokumentasi UOB
Selain itu, Surabaya sebagai Ibu Kota Jawa Timur berperan sebagai pusat kegiatan perdagangan di kawasan timur Indonesia menawarkan ragam potensi bisnis yang signifikan bagi para investor.
Di 2015, arus FDI ke wilayah Jawa Timur mengalami pertumbuhan sebanyak 59 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total investasi dari Singapura mencapai Rp3,38 triliun, lebih dari 10 persen dari keseluruhan total investasi asing di Jawa Timur.
UOBI, melalui unit FDI Advisory, bekerja sama dengan BKPM dan BPMD, menyelenggarakan kegiatan seminar dan networking yang bertujuan untuk membantu para investor Singapura mendapatkan informasi mengenai peluang investasi di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan, di saat perekonomian dunia masih menghadapi berbagai goncangan, namun perekonomian Indonesia tetap memiliki peluang yang baik. Bahkan, pertumbuhan pendapatan domestik bruto pada 2015 mencapai 4,8 persen dan diperkirakan pada tahun ini akan mencapai level lima persen.
"Melalui serangkaian reformasi kebijakan ekonomi yang dijalankan Pemerintah Indonesia serta didukung iklim bisnis yang kondusif maka Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik di Asia Tenggara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News