"Kredit kita naik 11,3 persen menjadi Rp55,21 triliun di kuartal I-2016," ujar Direktur Utama BJB, Ahmad Irfan, ditemui dalam acara Analyst Meeting di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Kredit BJBR, menurut Irfan, masih banyak ditopang oleh kredit konsumer sebesar Rp39,67 triliun yang mengalami kenaikan 14,4 persen dari posisi Maret 2015 sebesar Rp34,68 triliun. Sementara kredit mikro tercatat sebesar Rp3,21 triliun atau turun 23,3 persen dari posisi akhir Maret 2015 sebesar Rp4,18 triliun.
"Untuk kredit komersial naik 25,1 persen menjadi Rp7,84 triliun, dari posisi sebelumnya Rp6,27 triliun di kuartal I-2015. Sedangkan untuk mortgage naik tipis 0,3 persen, dari Rp4,48 triliun menjadi Rp4,49 triliun di kuartal I-2016," jelas Irfan.
Dia menambahkan, kinerja kredit yang membaik di kuartal I-2016, memberikan gesekan positif terhadap rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL). Irfan mengungkapkan, posisi NPL saat ini diklaim turun menjadi 2,8 persen dari sebelumnya sebesar 4,2 persen.
"Kredit di semester II nanti akan meningkat, khususnya Jawa Barat dan Banten lebih banyak ke proyek komersial seperti infrastruktur, APBN, dan APBD," pungkas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id