Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan angka kelahiran bayi di Indonesia pada 2015 akan mencapai 4.880.951. BPS juga mengestimasikan angka kelahiran bayi akan meningkat sebesar 1,49 persen setiap tahunnya.
"Peluang segmen pasar baduta Indonesia semakin menggiurkan, karena diiringi dengan besarnya peningkatan jumlah kelas menengah yang dikenal gemar berbelanja. Populasi kelas menengah ke atas (dengan pengeluaran di bawah Rp3 juta per bulan) di perkotaan mencapai 59 persen dari total penduduk di Indonesia," ungkap Direktur PT Sigma Research Indonesia Nurjannah Andi Lemmung, dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dalam survei Studi Perilaku Belanja Ibu dengan Anak di Bawah Dua Tahun atau Moms and Baby Survey (MBS 2015) yang dilakukannya, mengungkap bahwa orangtua cenderung memanjakan anaknya dengan hanya memberikan produk berkualitas terbaik untuk anak mereka, terutama para ibu baru (newly moms).
"Salah satu hasil studi yang kami temukan ternyata cukup mengejutkan, yaitu besarnya pasar produk delapan kategori mencapai Rp89,5 triliun. Pasar terbesar adalah produk susu formula sebesar Rp24,49 triliun atau 27,3 persen, disusul produk diaper 13,4 persen, dan pakaian bayi/anak yang mencapai 11,4 persen," jelasnya.
Dia memaparkan, studi ini untuk memberikan gambaran lengkap tentang perilaku ibu yang memiliki bayi dan anak di bawah usia dua tahun, baik dari sisi demografi dan perilaku, kepada pengelola merek yang menyasar segmen bayi dan anak di bawah usia dua tahun.
Kemudian, anggaran belanja ibu Baduta per bulan dipengaruhi oleh faktor status pekerjaan serta status perekonomian rumah tangga. Rata-rata anggaran mereka dalam berbelanja kebutuhan dan perlengkapan bayi di baby shop maupun di department store berkisar antara Rp150.001-Rp300.000 per bulan.
"Terlepas dari perbedaan pengeluaran per bulannya, hingga 83 persen ibu Baduta tetap cenderung memilih atau membeli produk terbaik (bermerek ataupun lebih mahal) untuk bayinya," tutur dia.
Sekadar informasi, penelitian yang dilakukan Sigma Research juga mengungkapkan tentang besar pasar (market size), market leader, dan brand share dari produk bayi dan anak yang ada di pasaran. Hasil lengkap studi memiliki MoE (margin of error) sekitar 4,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News