"Saat ini, kondisi perekonomian masyarakat melemah sebagai dampak harga timah dan komoditas perkebunan yang mengalami penurunan yang drastis," kata Rustam, usai membuka kontes batu akik di Pangkalpinang, Jumat (3/4/2015).
Namun demikian, tambah Rustam, kerajinan batu akik yang semakin marak dan booming dapat membantu perekonomian masyarakat.
"Alhamdulillah, kehadiran batu akik ini menjadi pekerjaan baru bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata dia, kerajinan batu akik ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini. "Kami berharap dengan adanya kegiatan kontes batu akik ini dapat mempromosikan potensi-potensi pariwisata lainnya ke tingkat nasional dan internasional, pada akhirnya minat wisatawan berkunjung ke daerah akan semakin tinggi," lanjutnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengembangkan usaha kreatif masyarakat ini, melalui pelatihan, pembinaan, dan promosi ke tingkat nasional dan internasional.
"Kami berharap kerajinan batu akik ini tidak bersifat sementara saja, tetapi terus berkembang dan menjadi salah satu potensi unggulan daerah ini," ujarnya.
Kontes batu akik khas Bangka Belitung (Babel) dimulai pada Jumat (3/4) hingga Minggu (5/4) di Lapangan Merdeka Pangkalpinang, diikuti 932 perajin dan pecinta berbagai jenis batu akik di antaranya peserta batu akik jenis ginyang air medium 53 peserta, ginyang air luxs 61 peserta, serta ginyang teh medium 54 peserta.
Selanjutnya, peserta batu akik jenis ginyang teh luxs 54 peserta, ginyang bensin 62 peserta, ginyang karang 116 peserta, bacan 63 peserta, pandan 32 peserta satam 126 peserta, metaljes 62 peserta, ginyang bensin goes green 62 peserta, dan batu akik unik serta antik 213 peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News