"Pendapatan bersih dan pendapatan di luar usaha hingga akhir September lalu tercatat Rp 5,94 triliun atau tumbuh 22 persen dari periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Keuangan PT Pelindo III, Saefudin Noer, di Surabaya, Rabu (16/11/2016).
Menurut Saefudin, salah satu pemicu meningkatnya laba pada triwulan III ini, disebabkan arus petikemas yang tumbuh 11 persen. Pelayanan petikemas ini memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp3,25 triliun atau sekitar 60 persen dari seluruh pendapatan usaha perusahaan.
Pemicu lainnya, lanjutnya, meningkatnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Selisih kurs yang dicatat sebagai laba perusahaan mencapai Rp468,16 miliar, atau jauh lebih baik dari periode yang sama di 2015 yang justru mengalami kerugian akibat nilai tukar rupiah melemah.
"Tahun lalu kami mengalami kerugian mencapai Rp735,91 miliar. Kini dengan nilai tukar rupiah yang membaik, keuangan Pelindo III juga ikut membaik," sambungnya.
Selain peningkatan laba perusahaan, Pelindo III juga mencatat kenaikan aset dari Rp18,97 triliun menjadi Rp20,14 triliun. Peningkatan tersebut menyusul selesainya sejumlah investasi Pelindo III dalam mendukung pelayanan kepelabuhanan.
"Peningkatan kinerja Pelindo III ini direspon positif oleh para investor, terlihat dari meningkatnya harga par obligasi di secondary capital market," katanya.
Harga par obligasi Pelindo III di pasar modal pada 30 September 2016 meningkat 15,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Kinerja yang baik ini menjadikan lembaga pemeringkat internasional Moody’s memberikan rating Baa3, S&P menilai BB+, dan Fitch memberikan peringkat BBB-. Dengan kata lain, hasil dari tiga lembaga pemeringkat rating internasional menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi stabil sampai dengan triwulan III-2016," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News