Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)

Mendag Imbau Pengusaha Gunakan KA Peti Kemas Gedebage-Tanjung Priok

Husen Miftahudin • 14 Januari 2017 12:06
medcom.id, Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengimbau para pengusaha yang melakukan ekspor, segera menggunakan kereta api Peti Kemas Gedebage (Bandung)-Tanjung Priok.
 
Pendistribusian barang ekspor melalui cara tersebut diyakini mampu mendorong efisiensi. Alhasil, ekspor nonmigas dalam negeri pun akan terdongkrak. Selain lebih efisien, alternatif baru bagi para eksportir yang melakukan kegiatan usahanya menggunakan peti kemas tersebut itu juga diyakini lebih aman dan tepat waktu.
 
"Penggunaan kereta peti kemas jalur Tanjung Priok-Gedebage harus dioptimalkan untuk membawa berbagai komoditas ekspor agar terjadi peningkatan efisiensi logistik, mengurangi waktu bongkar muat (dwelling time), serta meningkatkan kelancaran arus barang dan daya saing ekspor," ujar Enggar dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (14/1/2017).

Menurutnya, pemanfaatan kereta peti kemas ini menjadi salah satu pilihan solusi yang tepat. "Sebab tarif kereta api selain lebih murah, lebih tepat waktu, serta relatif aman dari dampak kemacetan arus lalu lintas di jalan raya," pungkas Enggar.
 
Sebagai informasi, kereta peti kemas jalur Tanjung Priok-Gedebage sudah dapat dimanfaatkan sejak Juni 2016 pada saat kereta Pelabuhan Tanjung Priok resmi beroperasi. Sebelumnya, jalur kereta peti kemas Gedebage hanya sampai stasiun Pasoso.
 
Jalur peti kemas ini dibangun atas kerja sama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan PT Mitra Adira Utama, PT KA Logistik, dan PT Multi Terminal Indonesia.
 
Sementara Pelabuhan Darat (dry port) Gedebage merupakan pelabuhan darat yang menggunakan kereta api sebagai sarana pengangkut peti kemas untuk keperluan ekspor maupun impor dari daerah penyuplai kebutuhan masyarakat kota (hinterland area).
 
Stasiun kereta peti kemas di Pelabuhan Darat Gedebage memiliki dua jalur khusus untuk bongkar muat kontainer yang memiliki depo guna merawat puluhan gerbong. Sarana angkutan yang digunakan adalah gerbong berjenis GD/Gerbong Datar dengan kapasitas angkut mulai dari 30 ton hingga 45 ton.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan