Kepala Cabang BSM Palembang Kemas Erwan mengatakan, penjadwalan ulang masa penyaluran kredit menjadi pilihan terbaik untuk menjaga likuiditas perbankan. Hal ini penting agar tidak menimbulkan kredit bermasalah.
"Bank tentunya harus mempertimbangkan juga kondisi saat ini. Saat meminjam untuk pembiayaan pembelian bibit dan pupuk tersebut, petani berasumsi harga karet Rp14 ribu per kilogram (kg), tapi kini sudah anjlok di kisaran Rp4 ribu per kg," kata dia, seperti dikutip dari Antara, di Palembang, Kamis (17/9/2015).
Ia menerangkan, dengan mengurangi jumlah angsuran per bulan dan menambah masa pengembalian ini membuat petani dapat melunasi kewajibannya. Rata-rata petani ini masuk dalam segmen pembiayaan mikro dengan nominal pinjaman maksimal Rp200 juta.
"Sejauh ini langkah yang diambil BSM cukup efektif dengan ditandai rasio kredit macet yang masih dibawah lima persen atau sesuai acuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata dia.
Sementara itu, Kepala OJK Sumsel Patahuddin mengatakan restrukturisasi kredit nasabah dalam situasi pelemahan ekonomi global saat ini memerlukan kearifan dari kalangan perbankan sehingga tidak mematikan semangat berbisnis para wirausaha.
"Persoalan restrukturisasi kredit itu bukan hal yang baru dalam industri jasa keuangan, terutama perbankan. Bisa dikatakan suatu yang normal karena tidak semua nasabah memiliki kemampuan membayar sesuai dengan rencana. Namun, untuk saat ini perlu mempertimbangkan situasi perekonomian dunia yang memang sedang melambat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id