"Peringkat Bank Muamalat Indonesia dapat dinaikkan jika bank dapat meningkatkan atau memperbaiki posisi bisnis, profil kualitas aset, dan profitabilitas secara signifikan dan berkesinambungan," ucap Analis Pefindo Dyah Puspita Rini, ditemui dalam Pefindo Press Release, di Panin Tower Senayan City, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Dyah menambahkan, peringkat itu bisa kembali diturunkan jika Pefindo melihat adanya penurunan kualitas aset profitabilitas, dan permodalan yang mengakibatkan posisi risiko keuangan bank yang lebih lemah.
"Peringkat juga dapat diturunkan jika terjadi perubahan yang material dalam struktur pemegang saham perusahaan yang memengaruhi dukungan pemegang saham kepada Bank Muamalat Indonesia," jelas Dyah.
Untuk prospek Bank Muamalat Indonesia pun berubah menjadi stabil, dari posisi sebelumnya negatif. Instrumen yang berubah sukuk subordinsi I Tahun 2012 & 2013 menjadi idA- dari posisi idA.
Sementara itu, Analis Pefindo Danan Dito menambahkan, faktor pendukung peringkat terdiri dari dukungan yang kuat dari pemegang saham mayoritas dan posisi bisnis yang kuat dalam perbankan syariah.
Adapun faktor yang membatasi peringkat adalah jika profil kualitas aset yang lemah, profitabilitas yang di bawah rata-rata, dan tingkat permodalan yang moderat. "Tingkat permodalan yang moderat juga menekan peringkat efeknya. Pasalnya ratio kecukupan modal (CAR) di kisaran 13,13 persen, besaran itu di bawah industri," tutup Danan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News