Ilustrasi. Antara/Jessica Wusyang.
Ilustrasi. Antara/Jessica Wusyang.

Gapmmi Minta Pemerintah Segera Keluarkan Izin Impor Gula Mentah

Husen Miftahudin • 15 Juni 2016 05:02
medcom.id, Jakarta: Pemerintah telah menyatakan rencana untuk mengimpor gula mentah (raw sugar) sebanyak 381 ribu ton dalam waktu dekat. Impor diberikan untuk memastikan kebutuhan gula bagi industri selama puasa dan lebaran.
 
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengungkapkan, produksi industri makanan dan minuman (mamin) sempat terganggu akibat pasokan yang menipis. Namun, pemerintah memberi jaminan kepada industri mamin tersebut untuk segera mengeluarkan izin impor gula mentah dalam minggu ini.
 
"Tadi saya dapat kabar dari AGRI (Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia) bahwa semua sudah bisa diatasi, sehingga dalam minggu ini semua akan dipenuhi. Minggu lalu sedikit terganggu, tapi minggu ini dijanjikan semuanya (izin impor gula mentah)," ujar Adhi dalam acara buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2016).

Dia menjelaskan, tipisnya pasokan gula untuk industri disebabkan oleh panen tebu yang mundur mengingat musim hujan mulai melanda beberapa daerah. Alhasil, rendemen gula yang dihasilkan dari tebu berkurang sehingga berimplikasi pada produksi gula dalam negeri.
 
"Rendemennya tidak sampai 8,5 persen, mungkin sekitar 7 persenan karena musim basah ini yang agak pengaruh karena area tidak nambah. Tapi yang penting pemerintah antisipasinya jauh hari, jangan mendadak," tuturnya.
 
Sayangnya, izin impor gula mentah yang belum dikeluarkan membuat masalah bagi kebutuhan dalam negeri. "Ini agak mendadak sehingga bersamaan butuhnya. Industri butuh kemudian kosumsi juga butuh, itu yang jadi masalah," pungkas Adhi.
 
Beberapa hari lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menyatakan niatnya untuk mengimpor raw sugar sebanyak 381 ribu ton. Kata dia, izin impor tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat.
 
Di lain sisi, pria yang akrab disapa Tom ini meminta petani tebu untuk tidak khawatir akan kebijakan impor tersebut. Dia menjamin gula petani akan dibeli dengan harga minimum yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp9.100 per kilogram (kg).
 
PT Perkebunan Nusantara dan Badan Usaha Milik Negara, menurut Tom juga siap membeli dan menyerap hasil produksi petani lokal. Soal lonjakan harga yang terjadi saat ini, akibat harga gula di pasar global tengah meningkat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan