"Di Garuda kan jangan hanya sekadar mencopot, tetapi juga mencari figur-figur yang bagus untuk komisaris dan direksi," katanya usai pentas drama Prestasi Tanpa Korupsi di SMK 57, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.
Erick menegaskan 142 BUMN lainnya juga akan diisi oleh figur serupa. Ia membutuhkan sosok-sosok andal yang mampu mengawasi dan mengelola perusahaan pelat merah demi menekan kerugian.
"Kita sekarang harus merekrut orang yang bagus. Untuk membantu mengawasi dan mengelola 142 BUMN," ungkapnya.
Ia mencontohkan sosok andal tersebut layaknya Chatib Basri. Mantan Menteri Keuangan itu ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
"Bank Mandiri Alhamdulillah Pak Chatib Basri yang bekas menteri keuangan bisa membantu bank Mandiri, supaya bisa juga bersaing di Asia Tenggara, tapi juga terus berkembang di Indonesia," pungkas dia.
Garuda Indonesia menjadi sorotan setelah penyelundupan Harley-Davidson dan dua sepeda lipat Brompton terbongkar. Kendaraan itu ditemukan di dalam pesawat baru Garuda Indonesia jenis Airbus A330-900 seri Neo dari Toulouse, Prancis, Sabtu, 16 November 2019.
Harga motor Harley itu berkisar Rp200 juta-Rp800 juta. Sementara itu, nilai Brompton berkisar antara Rp50 juta-Rp60 juta per unitnya. Total kerugian negara berkisar antara Rp532 juta-Rp1,5 miliar akibat kasus ini.
Ari diduga kuat pemiliki Harley ilegal ini. Direktur Keuangan (Dirkeu) Garuda Indonesia Fuad Rizal pun ditunjuk sebagai pelaksana tugas (plt) direktur utama menggantikan Ari.
Fuad tak tercatat dalam manifes pesawat Airbus A330-900 Neo yang membawa Harley dan Brompton selundupan. Dia bakal memegang kendali hingga rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) penentuan direktur utama definitif digelar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News