Direktur Bina Produktivitas Kemenaker Fachrurozi. (Foto: Dok. Kemenaker)
Direktur Bina Produktivitas Kemenaker Fachrurozi. (Foto: Dok. Kemenaker)

Tingkatkan Produktivitas, Kunci Wujudkan Indonesia Maju 2045

Gervin Nathaniel Purba • 03 September 2019 17:38
Jakarta: Indonesia menargetkan menjadi negara maju pada 2045. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menilai kunci bagi Indonesia untuk mempercepat capaian tersebut adalah peningkatan produktivitas dan daya saing nasional.
 
"Bagaimana peran produktivitas ini turut mengawal percepatan. Isunya bukan lagi 2045. Dengan produktivitas ini, bagaimana capaiannya bisa lebih cepat," kata Direktur Bina Produktivitas Kemenaker Fachrurozi, dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Induk Nasional (RIN), Peta Jalan (Roadmap) Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas, dan Daya Saing (GNP2DS) 2020-2024, di Jakarta pada Selasa, 3 September 2019.
 
Fachrurozi menjelaskan, konsep dasar produktivitas adalah sikap mental untuk selalu mengejar capaian yang lebih baik dari waktu ke waktu. Paradigma tersebut harus digelorakan kepada seluruh lapisan masyarakat, agar mentalitas budaya produktif tertanam dengan baik di masyarakat.

"Artinya, kalau kita bicara produktvitas, kita bicara sikap mental. Ketika menginginkan hal yang lebih baik, kita harus mulai dulu dari sikap mentalnya," kata Fachruroz, menjelaskan.
 
Di Indonesia, komitmen peningkatan produktivitas telah diwujudkan melalui pembentukan Lembaga Produktivitas Nasional (LPN). Lembaga ini telah melahirkan GNP2DS yang bertujuan untuk menggerakkan berbagai elemen masyarakat dalam rangka peningkatan produktivitas dan saing.
 
"Inilah yang menjadi tugas kita bersama. Bagaimana agar produktivitas ini dapat mempercepat capaian Indonesia menjadi negara maju," katanya.
 
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asian Productivity Organization (APO) AKP Muchtan menjelaskan, Indonesia sebenarnya telah memiliki sejumlah langkah untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Salah satunya adalah gerakan GNP2DS.
 
Namun begitu, LPN harus membuat terobosan baru supaya gerakan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal dalam percepatan peningkatan prosuktivitas dan daya saing.
 
"Perkembangan produktivitas di Indonesia pada intinya sudah berjalan. Tapi pertanyaannya apakah ini sudah cukup mengatasi tantangan? Apakah kemudian ini mengoptimalkan potensi-potensi kita? Kalo saya lihat masih banyak yang bisa diperbaiki dan diakselerasi," ujar Muchtan.
 
Selain itu, peningkatan produktivitas di Indonesia, masih berjalan sektoral dan unitoral. Oleh karenanya, LPN harus mampu mengoordinir dan memusatkan GNP2DS agar bejalan seiring dan saling menguatkan.
 
"Perjalanan kita sudah take off, tetapi kita harus lebih ambisius. Kita harus lebih mengkritisi apa sumbangan produktivitas agar jelas sentralitas produktivitas dalam rangka memenuhi Nawa Cita dan peningkatan SDM Indonesia," ujarnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan