Dampak langsung yang akan dirasakan dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) antara lain adalah banyaknya aliran permodalan asing, investasi asing, serta tenaga kerja baru dari berbagai negara ASEAN. Sebab, setiap investor dan pekerja di ASEAN memiliki hak yang sama secara bebas untuk melakukan kegiatan ekonominya di sejumlah negara anggota ASEAN.
Indonesia sendiri diprediksi akan menjadi lahan yang subur bagi berbagai industri, mengingat jumlah penduduk Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara mencapai 250 juta jiwa. Salah satu bidang yang terpengaruh oleh berlakunya MEA adalah bidang teknologi informasi.
Menurut hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) 2014, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini telah mencapai 88,1 juta dan diperkirakan akan tumbuh 41 persen sampai 42 persen pada 2015.
Dengan berkembangnya pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia tersebut, para pelaku usaha yang berbasis teknologi informasi atau biasa disebut dengan start up berharap start up lokal dapat bersaing dan unggul dengan start up asing yang diprediksi akan banyak berekspansi ke Indonesia akibat pengaruh berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang.
"Sumber daya manusia Indonesia memang masih kalah bersaing dari sisi pendidikan dan produktivitas," ungkap CEO Suitmedia Almika Indra, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Metrotvnews.com, di Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Kendati demikian, Almika menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga langkah agar start up lokal bisa bersaing dengan start up asing. Pertama, meningkatkan sumber daya manusia lokal menjadi lebih berkualitas agar dapat menciptakan produk-produk unggul dengan memberikan pelatihan, seminar serta online course.
Kedua, dengan membuat produk atau jasa yang memiliki diferensiasi. Artinya produk atau jasa yang diciptakan memiliki nilai tambah dan fitur yang lebih baik sehingga pelanggan dan para investor mampu melihat nilai lebih dari produk ataupun jasa yang ditawarkan.
Ketiga, kepekaan terhadap fluktuasi yang akan terjadi, sehingga dapat mengantisipasi secara tepat resiko yang akan muncul. Selain itu, juga sebagai start up diharapkan ada kolaborasi dengan pemerintah yang sangat diperlukan seperti infrastruktur dan juga kebijakan-kebijakan untuk mendukung start up lokal.
Almika menambahkan, berlakunya MEA dapat menjadikan tantangan tersendiri bagi bisnis start up lokal Indonesia agar lebih konsisten dalam menciptakan produk yang lebih baik, sekaligus sebagai peluang untuk memasuki pasar yang lebih luas, meraih investasi dan tentunya memperkenalkan produk lokal Indonesia yang tidak kalah baik dengan negara ASEAN lainnya.
"Masyarakat Ekonomi ASEAN mendatang merupakan momen yang tepat bagi kita untuk unjuk gigi dengan medan pasar yang lebih terbuka," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News