"Saya berharap jamu jangan hanya dikenal masyarakat Indonesia saja, tetapi juga harus dikenal di seluruh dunia lewat ajang promosi," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (24/1/2015).
Puan mengatakan hal tersebut saat menghadiri gerakan "Bugar Dengan Jamu atau "Bude Jamu" di Kementerian Kesehatan pada Jumat 23 Januari 2015. Hadir dalam acara itu Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perindustrian Husen Saleh, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala BPOM Roy Siparingga, dan Kepala BNN Anang Iskandar.
"Kami di jajaran menteri Kabinet Kerja yang hadir di Kantor Kementerian Kesehatan sepakat untuk bisa mendorong, memajukan dan meningkatkan warisan budaya bangsa, sehingga jamu ini tak hanya dikenal di dalam negeri tapi juga di dunia internasional," kata Puan.
Puan menambahkan, dirinya sengaja mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya minum jamu guna memelihara kesehatan dan kebugaran. Selain menjelaskan manfaat dari minum jamu, gerakan "Bude Jamu" dikampanyekan agar minuman tradisional ini tidak lagi dianggap sebagai minuman masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Saat ini, jamu telah mengalami revolusi, baik dari sisi bentuk persediaan maupun manfaatnya," kata Puan singkat.
Menurut Puan, manfaat jamu telah diuji secara ilmiah sehingga masyarakat tidak perlu ragu dengan khasiatnya. Secara khusus, Puan mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Kementerian Kesehatan yang mengangkat posisi jamu ke tempat terbaik. Salah satu yang dilakukan adalah saintifikasi jamu dengan menyediakan data ilmiah dalam jamu meliputi keamanan, khasiat, dan mutunya.
Puan pun bersama menteri lainnya meneken "Komitmen Bersama Membudayakan Minum Jamu dari Diri Sendiri, Keluarga, Lingkungan dan Masyarakat".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News