Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang. (FOTO: ANTARA/Widodo S Jusuf)
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang. (FOTO: ANTARA/Widodo S Jusuf)

Kementerian BUMN Tegur Waskita Karya

Annisa ayu artanti • 07 Februari 2018 11:57
Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Waskita Karya (Tbk) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengevaluasi setiap proyek yang telah dikerjakannya.
 
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang paska kejadian longsornya underpass Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 5 Februari 2018.
 
Ahmad Bambang menduga ada tahapan yang terlewat dalam pengerjaan proyek underpass tersebut. Tahapan tersebut adalah pengecekan ulang ketika serah terima proyek sehingga menyebabkan terjadinya longsor.

"Kalau proyek itu sudah selesai diterima mustinya semuanya dicek. Ini yang kita akan tegaskan ulang. Masalah kualitas harus dicek ulang," kata Ahmad Bambang ketika berbincang dengan Medcom.id, Rabu, 7 Februari 2018.
 
Ia menilai ada dua pihak yang salah dalam kejadian ini, yakni pemegang proyek dan kontraktor di lapangan. Ia pun mengimbau pemegang proyek untuk lebih teliti lagi dalam mengevaluasi setiap proyek yang dikerjakan oleh kontraktor.
 
"Kalau bangun rumah kontraktor pasang seperti ini, apakah mau terima? Jadi ada dua hal, harusnya kontraktor ngikutin spek dan yang punya kerjaan itu memeriksa. Kalau lihat begini, salah dua-duanya. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata Ahmad Bambang.
 
Peristiwa longsor underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten terjadi pada Senin, 5 Februari 2018, sore. Satu mobil tertimbun material longsor. 
 
Akibat kejadian itu satu karyawan GMF AeroAsia, Dianti Diah Cahyani Putri meninggal saat menjalani perawatan di RS Mayapada. Dianti dan kawannya Mukhmainnah terjebak di dalam mobil saat longsor terjadi. 
 
Dianti yang duduk di bangku kemudi dievakuasi sekira pukul 03.15 WIB. Setelah menjalani perawatan, dia meninggal pada 06.47 WIB. Sementara Mukhmainna masih dalam perawatan di RS Siloam.
 
Dalam keterangan tertulis, sebagai antisipasi bencana selama cuaca ekstrem, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Railink akan menyiapkan tim posko untuk memantau lintasan jalur Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta (KA Basoetta).
 
Fokus pantauan terutama di area timbunan tinggi sepanjang 2,5 kilometer. Penutupan Jalan Perimeter Selatan dilakukan sampai pengujian dan evaluasi konstruksi oleh tim KAI dan Waskita Karya rampung.
 
Saat ini tim teknis dari PT KAI, Waskita Karya, dan Virama Karya tengah melakukan proses penelitian geometris jalan rel untuk memastikan kondisi jalan rel sampai dinyatakan aman untuk dilalui.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan