PT KAI mendapat pinjaman untuk proyek LRT Jabodebek Rp19,2 triliun. (FOTO: Medcom.id/Suci)
PT KAI mendapat pinjaman untuk proyek LRT Jabodebek Rp19,2 triliun. (FOTO: Medcom.id/Suci)

Bangun LRT Jabodebek, KAI Teken Pinjaman Rp19,2 Triliun

Suci Sedya Utami • 29 Desember 2017 12:24
Jakarta: PT Kereta Api lndonesia (Persero) akhirnya mendapatkan kucuran dana segar sebesar Rp19,2 triliun untuk membangun kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek yang nilai investasinya mencapai Rp29,9, triliun.
 
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak pinjaman sebesar Rp18,1 triliun dengan jangka waktu 15 tahun dan rincian Rp18 triliun untuk kredit investasi dan Rp1,15 triliun untuk kredit modal kerja.
 
Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit dilakukan dengan 12 sindikasi bank Himbara, swasta nasional, dan swasta asing yang diwakili oleh JMLAB yang terdiri Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, dan PT SMI serta perbankan yang bertindak sebagai kreditur dalam transaksi ini di antaranya Bank DKI, BTMU, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, dan Bank Mega.

Penandatanganan langsung dilakukan oleh Dirut KAI Edi Sukmoro dan para direktur perbankan serta disaksikan oleh Menko Maritim Luhut B Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
 
"Dengan adanya perjanjian ini berarti ada kepastian pembiayaan untuk LRT Jabodebek serta menjawab keraguan dari beberapa pihak," kata Menhub Budi Karya dalam sambutannya di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Desember 2017.
 
Total komitmen pembiayaan dari seluruh bank sindikasi sebenarnya melampaui kebutuhan yakni mencapai Rp28,6 triliun atau 1,5 kali oversubscribes. Dengan adanya penandatanganan perjanjian tersebut maka KAI akan segera menggarap penugasan pembangunan sehingga target operasional LRT pada 2019 bisa tercapai.
 
"Diadakannya penandatanganan kontrak pinjaman dengan bank sindikasi ini jadi salah satu bentuk komitmen KAI untuk mendukung pemerintah melancarkan proyek LRT Jabodebek. Setelah ini kita semua tentu berharap proses pengerjaan proyek ini lancar dan dapat memenuhi target operasionalnya pada 2019," kata Dirut KAI Edi Sukmoro.
 
Adapun dalam sehari LRT akan beroperasi sebanyak 140 kali perjalanan pada hari kerja dengan waktu antara rata-rata tiga hingga enam menit.
 
Masyarakat yang akan menggunakan LRT dapat naik di 17 stasiun pemberhentian. Dengan tarif awal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp12 ribu. Diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan bermotor pribadi. Dengan enam kereta per trainset, LRT mampu mengangkut 116 ribu penumpang per hari di masa awal operasi dan diharapkan meningkat jadi 474 ribu penumpang pada 2069.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan