Menteri Keuangan Sri Mulyani. MI/Susanto.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. MI/Susanto.

Sri Mulyani: Redenominasi Rupiah Memperkuat Keyakinan Investor

Suci Sedya Utami • 19 Desember 2016 17:47
medcom.id, Jakarta: Isu redenominasi rupiah atau penyederhanaan mata uang dengan mengurangi digit nol tanpa mengurangi nilai uang kembali mencuat. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Marowardojo menyinggung hal tersebut dalam peluncuran uang emisi 2016.
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggap redenominasi akan memperkuat keyakinan para investor terhadap mata uang Indonesia tanpa mempengaruhi nilainya.
 
baca : Rencana Redenominasi Rupiah, BI: Tunggu Undang-Undangnya Dulu

"Redenominasi lebih meyakinkan atau mematrikkan, memperdalam keyakinan terhadap currency Indonesia," kata Ani ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016).
 
Misalnya saja perbandingan nominal uang antara negara A dan negara B yang sama-sama memiliki nilai 100 sen. Setelah denominasi, uang negara A menjadi 10 sen karena jumlah nolnya dikurangi, sementara negara B tetap. Dalam kaitannya dengan pergerakan kurs terhadap dolar, 10 sen per USD lebih tinggi nilainya dibanding 100 sen per USD. Uang negara A dibanding lebih kuat terhadap dolar dibanding negara B. Artinya investor akan lebih memilih negara A karena dipandang lebih bagus.
 
Dia bilang, banyak negara yang juga menyederhanakan nominal mata uangnya seperti Turki. Namun demikian, kata Ani, untuk menuju redenominasi, harus melihat dulu pondasi ekonomi dahulu, karena mata uang merefleksikan kekuatan ekonomi suatu negara.
 
Lebih jauh Ani mengatakan, butuh waktu setidaknya tujuh tahun untuk mentransisikan nominal uang lama ke nominal yang baru. Lagi pula, Ani menegaskan redenominasi tidak termasuk dalam daftar program legislasi nasional (prolegnas) 2017.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan