Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo - - Foto: dok Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo - - Foto: dok Kementan

Mentan Ingin Pengetahuan Mahasiswa Pertanian Bermanfaat di Pedesaan

Ilham wibowo • 25 Februari 2020 14:46
Bogor: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta perguruan tinggi untuk bersinergi membangun pertanian mulai dari level pedesaan. Ilmu pengetahuan para mahasiswa sangat berguna bagi para petani dalam meningkatkan kemampuan produksi pangan.
 
Menurut Syahrul, mahasiswa juga harus diajak menjadi bibit petani milenial dengan membangun pertanian menggunakan teknologi canggih.  Sehingga ilmu yang didapatkan dari kampus bisa langsung dipraktekan di lapangan.
 
"IPB harus ada di setiap desa kampus pertanian harus ada di tiap-tiap daerah minimal ilmunya bisa berguna di desa," kata Syahrul dalam acara Diskusi Publik Dalam Penguasaan dan Pengembangan Inovasi Teknologi Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional, di Auditorium Gedung Andi Hakim Nasoetion IPB, Selasa, 25 Februari 2020.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini menjelaskan penguasaan dan pengembangan inovasi teknologi pertanian sangat penting dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Peran pertanian juga langsung menyangkut aspek dasar menghidupkan masyarakat yang maju dan rumah tangga yang sejahtera.
 
"Bicara pertanian juga menemukan solusi harapan dan kebutuhan pangan, tidak hanya tugas pemerintah tapi melibatkan semua pihak.dengan begitu pertanian merupakan sebuah gerakan bersama membangun kebutuhan bangsa dan menyadarkan semua orang yang memliki kepentingan publik untuk sama-sama membangun pertanian," paparnya.
 
Syahrul berharap adanya konsep pembangunan pertanian modern dari perguruan tinggi. Solusi dan harapan baru dalam membangun pertanian berbasis teknologi modern untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi bangsa dan negara secara berdaulat diharapkan bisa lebih banyak terimplementasi.
 
"Cara membangun pertanian tidak boleh lagi menggunakan cara sebelumnya, tapi harus memakai cara berbasis teknologi digital, dan mekanisasi yang canggih," ujarnya.

 
Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria mendukung penuh penerapan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) Kementan sebagai jalan keluar atas minimnya minat generasi muda sebagai petani. Program PMS tersebut, kata Arif, bisa menjadi kunci majunya pertanian Indonesia yang berjalan secara mandiri dan modern.
 
"Memang seharusnya program PMS Kementan itu ada di mana-mana karena kalau bicara pertanian tidak boleh berada di menara gading (ruang kampus) yang terlalu asik dengan teori dan diskusi akan tetapi anak-anak kita juga harus belajar konsep, teori dan definisi praktek di lapangan," ujar Arif.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan