CEO Anteraja Suyanto Tjoeng mengatakan perusahaan akan menghubungkan bisnisnya dengan platform e-commerce yang sudah ada. Saat ini ada beberapa platform e-commerce besar yang telah menjalin kerja sama pengiriman barang melalui Anteraja.
"Kita connect kepada platform-platform sehingga seperti Tokopedia, platform besar seperti Shopee, Blibli itu kita bisa connect," kata dia ditemui di Kawasan TMII, Jakarta Timur, Minggu, 2 Februari 2020.
Selain itu, Anteraja juga membuka kerja sama dengan para penjual di platform media sosial seperti Instagram dan Facebook. Nantinya Anteraja akan menyiapkan sistem yang memudahkan penjual dan pembeli bisa bertransaksi secara online.
"Kalau sekarang kan biasanya (orang yang beli) tanya pakai Whatsapp, 'barangnya ada enggak?' Terus kalau mau kirim kasih nomor rekeningnya. Nah kita akan buat sistem yang akan mempermudah itu," jelasnya.
Dirinya menambahkan Anteraja juga membuka kerja sama bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain itu layanan pengiriman Anteraja juga bisa dilakukan secara customer to customer (C2C) atau business to business (B2B).
"Termasuk partner B2B, kita enggak cuma pengiriman paket saja tapi juga dokumen kantor. Misal kalau di financial service itu kan di asuransi ada buku polisnya atau surat-surat untuk customer itu juga kita lakukan," ungkap dia.
Sejak beroperasi pada Maret 2019, Anteraja telah melayani pengiriman 6 juta pengiriman atau 100 ribu pengiriman per hari. Layanan ini telah dimanfaatkan oleh sekitar 2 juta customer, dengan total lebih dari 2500 Satria, sebutan untuk kurir Anteraja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News