Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Mentan Pusatkan Panen Padi di Jateng

29 Februari 2016 11:37
medcom.id, Cilacap: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan panen padi serentak di tujuh provinsi yang dipusatkan di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Adapun tujuh provinsi meliputi Jateng, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
 
"Panen ini menunjukkan bahwa pemerintah berhasil dalam mengelola sistem dan pola tanam serentak dengan baik di tengah cuaca yang cukup mendukung serta dukungan alat mesin pertanian yang memadai," kata Mentan Amran, seperti dikutip dari Antara, di Cilacap, Senin (29/2/2016).
 
Menteri Amran memprediksi produksi gabah pada periode panen raya Maret mencapai 12,8 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) setara dengan 7,9 juta ton beras. Produksi itu diperoleh dari luas panen 2,4 juta hektare dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras penduduk sekitar 2,6 juta ton per bulan.

Ia menambahkan, produksi padi awal tahun ini meningkat walaupun mengalami kemunduran waktu tanam akibat dampak el nino dan lainnya. Hal itu, lanjutnya, berkat berbagai program yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam antisipasi kekeringan secara dini dan masif, diantaranya melalui penyaluran pompa air dan alsintan lainnya.
 
"Selain itu, pembangunan rehabilitasi embung, rehabilitasi jaringan irigasi, hujan buatan dan lainnya, serta gerakan tanam cepat padi. Berbagai kebijakan 2015 telah terbukti dan terlihat hasilnya di lapangan sehingga panen berhasil," tegasnya.
 
Lebih dari itu, lanjutnya, ada perbaikan irigasi yang berdampak pada meningkatnya indeks pertanaman, pengembangan pertanian modern melalui pemberian bantuan alat dan mesin pertanian berdampak mempercepat olah tanam, waktu tanam, panen dan pascapanen, serta efisiensi biaya dan mengurangi kerugian.
 
Selain itu, katanya, kebijakan lainnya, seperti pola tanam jajar dan benih unggul terbukti meningkatkan produktivitas. "Dengan demikian di 2016 pemerintah optimis bahwa produksi padi akan lebih tinggi dibandingkan di 2015 sehingga tahun ini tak ada impor," tutup Amran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan