Ilustrasi. AFP PHOTO/DENIS CHARLET
Ilustrasi. AFP PHOTO/DENIS CHARLET

Pabrik Semen Senilai 7 Juta Euro Bakal Dibangun di Sumatera

Ade Hapsari Lestarini • 05 November 2015 18:32
medcom.id, Jakarta: Perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak menyurutkan langkah investor asing melakukan ekspansi bisnis di Tanah Air. Misalnya saja Saint Gobain Group, perusahaan bahan konstruksi asal Prancis ini mengaku akan tetap berekspansi tahun depan dengan membangun pabrik di Sumatera.
 
General Delegate Saint Gobain Asia Pasifik Javier Gimeno mengatakan bahwa aksi korporasinya tersebut akan dilakukan lewat PT Cipta Mortar Utama yang sebagian besar sahamnya dimiliki Saint Gobain.
 
"Tahun depan, kami berencana ekspansi ke Sumatera dengan nilai investasi sekitar 7 juta euro (sekitar Rp103 miliar)," kata Javier, melalui siaran persnya di Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Menurutnya, meski Indonesia saat ini terkena turbulensi yang membuat pertumbuhan ekonomi melambat, namun ia tetap yakin masih ada potensi yang besar ke depannya. Javier memandang Indonesia merupakan pasar potensial. Selain jumlah penduduk yang besar, Indonesia menjadi pasar yang menarik karena terus meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah.
 
"Ekonomi Indonesia fundamentalnya bagus dan punya potensi ke depan yang lebih bagus setelah rintangan-rintangan bisa dihadapi. Asia Tenggara khususnya Indonesia memang menjadi salah satu prioritas pengembangan bisnis kami," tuturnya.
 
Dia menuturkan, Saint Gobain dalam 18 bulan terakhir sudah menanamkan investasinya di Indonesia sekitar USD60 juta atau Rp810 miliar. Investasi tersebut beberapa di antaranya digunakan untuk pengembangan pabrik gypsum dan akuisisi saham Mortar Utama.
 
Kebijakan pemerintah yang mengakselerasi ketersedian infrastruktur dikauinya menjadi sentimen poisitif buat bisnis di sektor konstruksi. Meski begitu, ia mengaku pihaknya tak terlalu fokus untuk menggarap proyek-proyek monumental berskala besar. "Kami lebih memilih fokus masuk ke prosek sejuta rumah pemerintah. Potensinya besar," kata dia.
 
Sejauh ini Mortar Utama sudah menguasai 40 persen pangsa pasar. Sedangkan di bisnis produk abrasive Javier mengaku pihkanya sudah mengusai 20 persen pangsa pasar. Adapun untuk produk gypsum, Saint Gobain berada peringkat 3 sampai 4 dengan penguasaan pasar 12 persen.
 
"Diharapkan dengan kehadiran pabrik pangsa pasar menjadi 20 persen dan naik ke peringkat 2," imbuhnya.
 
Sekadar informasi, Saint Gobain telah hadir di Indonesia sejak 1992 dan mendirikan beberapa perusahaan yang mengelola produk berbeda. Salah satunya PT Saint-Gobain Abrasive Diamas, perusahaan patungan bersama Rodamas Group yang menjual peralatan abrasive untuk industri.
 
Selain itu, Saint-Gobain juga tengah menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT Cipta Mortar Utama, perusahaan yang memproduksi semen instan. Saat ini, Saint Gobain telah memiliki 51 persen saham perusahaan. PT Cipta Mortar Utama, Saint Gobain telah memiliki lima pabrik di sekitar Jakarta dan dua di Surabaya.
 
Di sisi lain, pada tahun lalu, Saint Gobain mengucurkan dana investasi senilai USD45 juta untuk mendirikan pabrik gypsum di Cikande melalui anak usahanya, PT Saint-Gobain Gyproc Indonesia. Ketiga lini bisnisnya di Indonesia ini mampu meraup keuntungan hingga lebih dari 100 juta euro, yang menyumbang 0,02 persen dari total pendapatannya di seluruh dunia yang mencapai 41 miliar euro.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan