Kepala BIG Priyadi Kardono menjelaskan, Indonesian Peat Prize adalah kompetisi pemetaan gambut Indonesia yang bertujuan untuk mendapatkan metode pemetaan lahan gambut yang cepat dan akurat.
"Nantinya, juara akan membawa uang US$1 juta atau setara Rp 13,69 miliar yang disponsori David and Lucile Foundation. Hasil dari pemenang akan dimanfaatkan sebagai standar nasional Indonesia (SNI) pemetaan lahan gambut," ujar Kardono dalam Festival Iklim, di Jakarta Convention Center, Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2016).
Kardono berharap, melalui Peat Prize, Indonesia dapat membuat kemajuan signifikan dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca.
Perlombaan ini terbuka untuk semua kalangan. Baik mahasiswa, akademisi, lembaga penelitian, civil society organization serta perusahaan dipersilakan untuk mendaftar.
Mekanisme penilaian dan seleksi, kata dia, akan melibatkan dewan penilai ilmiah yang terdiri dari pakar gambut berbagai universitas di Indonesia, seperti Insititut Pertanian Bogor dan Universitas Gajah Mada.
Bagi peserta yang tertarik mengikuti kompetisi Indonesian Peat Prize bisa mendaftar melalui Indonesianpeatprize.com. Batas akhir pendaftaran dan kualifikasi peserta, Januari hingga Mei 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News