"Sebagai unsur pimpinan dewan perwakilan daerah, kami akan membantu mencari solusi atas permasalahan petani sawit ini dengan pemerintah pusat. Kami tidak bisa berdiam diri melihat nasib petani seperti ini," tegas Darmayanti dalam keterangan tertulis saat menghadiri rapat dengar pendapat di kantor perwakilan PTPN VII Palembang.
Menurut Darmayanti, mekanisme over supply membuat petani sawit berada dalam posisi lemah lantaran harga bisa jatuh saat musim panen tiba. Karenanya pemerintah pusat beserta kementerian dan lembaga terkait diminta membentuk regulasi yang dapat menguntungkan petani sawit.
"Tanpa partisipasi pemerintah dalam mengatur regulasi perdagangan, posisi petani kepala sawit akan selamanya terpinggirkan. Bertahun-tahun mereka lelah menanam, setelah produksi mereka panen harga dijatuhkan," ungkap dia.
Sebagai langkah awal, Damayanti segera menggelar seminar nasional di Jakarta tentang kelapa sawit dengan PTPN VII Palembang. Seluruh stakeholder yang berhubungan dengan produksi dan ekspor kelapa sawit akan dipanggil untuk duduk bersama membahas persoalan tersebut.
"Sejumlah narasumber yang berkepentingan dengan masalah ini akan diundang, mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, PTPN, para pengamat CPO, lembaga swadaya masyarakat, juga para akademisi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News