"Kita mengadakan penukaran resmi di 160 titik di Jabodetabek dan seluruh wilayah Indonesia itu ada 1.000 titik," kata Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi ditemui di IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Mei 2018.
Dirinya menambahkan, bank sentral bekerja sama dengan perbankan nasional untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat. Tak hanya itu, BI juga memanfaatkan kantor perwakilan (KPw) yang ada di 46 daerah di Indonesia.
"Untuk menjamin terpenuhinya uang di masyarakat BI mengirim dan mendistribusikan ke seluruh Indonesia. BI punya 46 kantor cabang yang bisa melakukan penukaran uang. BI juga menjalin kerja sama dengan 15 bank," jelas dia.
Menurut Rosmaya, BI juga mengadakan kas titipan dan kas keliling yang dilakukan oleh KPw BI. Bank sentral juga memastikan ketersediaan uang dengan kualitas yant baik akan mencakup seluruh daerah termasuk daerah terpencil, terdalam, dan terluar.
"Jadi BI tidak hanya di satu titik tapi juga dengan kas keliling. Kita datangi pasar, tempat ramai disitu untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menukar uang. Kami juga akan kas keliling ke Pulau Seribu, ke Pulau Tidung yang kerja sama dengan polisi air," pungkasnya.
BI memperkirakan kebutuhan akan uang tunai (outflow) secara nasional meningkat sebesar 15,3 persen menjadi Rp188,2 triliun dibandingkan periode 2017 sebesar Rp163,2 triliun. Meski begitu BI juga mendorong transaksi nontunai dalam rangka mewujudkan cashless society.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News