Menteri Keuangan Sri Mulyani. FOTO: AFP.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. FOTO: AFP.

Sri Mulyani Tepis Deflasi karena Penurunan Daya Beli

Desi Angriani • 02 Oktober 2019 12:28
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani membantah deflasi September 2019 sebesar 0,27 persen karena penurunan daya beli. Deflasi bisa disebabkan oleh turunnya harga bahan pokok serta turunnya ongkos produksi.
 
"Deflasi adalah karena harga turun bisa karena koreksi terhadap sebelumnya mungkin ada ongkos produksi yang menurun," kata Ani sapaannya ditemu di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019.
 
Menurutnya angka inflasi dalam beberapa bulan terakhir masih dalam target tahunan pemerintah yakni 3,5 persen. Karena itu, deflasi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

"Saya rasa untuk Indonesia masih dalam target inflasi tahunan dan bagi saya itu tidak masalah," tegasnya.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat penurunan harga di berbagai komoditas menyebabkan deflasi sebesar 0,27 persen secara month to month (mtm) sepanjang September 2019. Penurunan harga didominasi terjadi pada kelompok bahan makanan.
 
Adapun inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,20 persen year to date (ytd) dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,39 persen year on year (yoy).
 
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 70 kota mengalami deflasi. Sementara 12 kota lainnya perkembangan harganya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,94 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan