Salah satu gerai Giant Express di Mampang, Jakarta Selatan. (FOTO: Medcom.id/Annisa Ayu)
Salah satu gerai Giant Express di Mampang, Jakarta Selatan. (FOTO: Medcom.id/Annisa Ayu)

Alasan Gerai Giant Express Tutup

Annisa ayu artanti • 24 Juni 2019 12:03
Jakarta: Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menanggapi tutupnya gerai ritel Giant Express, salah satu lini usaha PT Hero Supermarket Tbk (HERO).
 
Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan penutupan gerai Giant Express karena banyak faktor. Di antaranya lokasi, persaingan, manajemen, dan pemasaran. Namun yang dinilainya menjadi faktor utama penutupan enam gerai tersebut adalah lokasi yang tidak lagi strategis.
 
"Yang terberat dari yang saya lihat, adalah lokasi. Karena kalau kita lihat Hero, Giant group ini kan mereka grup lama yang lokasi-lokasinya lama," kata Tutum kepada Medcom.id, Senin, 24 Juni 2019.

Dalam perkembangan industri ritel saat ini, Tutum menjelaskan penyebaran masyarakat sangat masif sehingga peritel harus lebih mendekatkan diri ke konsumen. Sementara keberadaan lokasi Giant Express dirasa jauh dengan masyarakat. Sehingga akhirnya perusahaan harus menutup beberapa gerainya.
 
"Jadi persaingannya terjadi, mereka mendekatkan diri ke konsumen. Nah itu faktor yang enggak bisa dibetulkan (sehingga gerai tutup)," jelas Tutum.
 
Faktor lainnya, lanjut Tutum, perusahaan biasanya memperbaiki dengan melakukan konsolidasi perusahaan. Mereka bisa melakukan strategi baru untuk menggaet konsumen usai penutupan gerai, termasuk membuka gerai baru di lokasi strategis.
 
"Biasanya dengan ada penutupan toko demikian mereka konsolidasi internal. Konsolidasi internal ini mempelajari, apa kelemahan selama ini," tutur Tutum.
 
Tutup Gerai Hal Biasa
 
Lebih lanjut, Tutum menegaskan secara umum dalam dunia bisnis ritel, buka tutup gerai adalah perkara biasa. Pengusaha akan melakukan hal tersebut untuk mencari efisiensi dan efektifitas kinerja.
 
"Ini bukan menutup perusahaan. Tapi menutup outlet yang dianggap tidak survive yang tidak berkontribusi kepada perusahaan. Karena apa? Kalau tidak diamputasi ini (kerugian) akan menjalar," tukas Tutum.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan