"Sektor ekspor Food and Beverage, perikanan, chemichal, tekstil garmen, kertas, variatif lah. Konsentrasi bisnis delapan sampai 10 persen tersebar porsinya," kata Irvan di Financial Club Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Dirinya menambahkan, sektor Usaha Kredit Menengah (UKM) juga masih menjadi fokus perusahaan. Namun, kredit sektor itu baru menunjukan pertumbuhan kredit yang lebih baik di awal 2016.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Eksportir banyak, penetrasi UKM juga dilakukan. Kuartal I tren membaik segmen UKM ini mulai tumbuh lima sampai dengan enam persen. Kuartal II kami optimistis karena mau lebaran jadi drivernya," jelas dia.
Untuk suku bunga yang diterapkan, dirinya menyebut sudah ada korporasi yang mendapatkan suku bunga single digit. Hanya saja tidak semua korporasi yang mendapatkan suku bunga kredit single digit.
"Kredit single digit sudah dilakukan tergantung profil risiko mengikuti saran pemerintah dan market. Sudah banyak meskipun tanpa anjuran pemerintah seperti untuk orientasi ekspor dan berisiko rendah," pungkasnya.