Presiden Direktur SIDO, Irwan Hidayat, mengatakan produk-produk perseroan sudah berhasil di ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Brunei, dan lain-lain), Australia, Nigeria, Algeria, Hong Kong, Amerika Serikat (AS), Saudi Arabia, Mongolia, dan Rusia. Saat ini, SIDO juga tengah melakukan penjajakan ke Thailand, Vietnam, dan Jepang.
"Kita serius ke pasar ekspor lah. Kita bawa Jamu, kunyit, kukubima energi dan minuman-minuman yang kita miliki. Tapi sekarang kami sedang intensif ke Thailand, Vietnam," ujar Irwan kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (18/12/2014) malam.
Pemilik Group Sido Muncul, Irwan, tidak takut dengan persaingan yang keras pada saat menjajaki pasar ekspor. Hal itu dikarenakan respons Sido Muncul di pasar ekspor sangat bagus.
"Responsnya yah bagus, mereka kan belum kenal, tapi kita edukasi, ini produk ada di seluruh dunia, toko Asia, oriental shop. Semuanya sudah ada lah, karena kami sudah pasarkan ke pasar ekspor," ungkapnya.
Strategi perseroan membawa Sido Muncul ke pasar ekspor adalah dengan menggunakan masing-masing bahasa negaranya. Sehingga nama Sido Muncul yang khas dengan produk Tolak Angin bisa dikenal masyarakat di dunia.
"Produk kita yang Tolak Angin untuk masuk angin, tiap negara kita pakai kata Tolak Angin dengan bahasa masing-masing negara, seperti bahasa untuk Thailand, Vietnam dan lain-lain, kita pastikan pakai bahasa mereka, agar mereka tahu produk khas kami ini," tegas Irwan.
Perseroan dalam menjajaki pasar ekspor tidak akan membangun pabrik di tiap negara. Perseroan hanya memanfaatkan jaringan distributor tiap negara. Sehingga bisa lebih efisien dan tidak banyak menghabiskan dana. Untuk itu, pasar ekspor ini harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Melihat potensi pasar dunia sangat besar sekali untuk digarap.
"Pokoknya kita buat produk kami dengan baik agar tidak kalah dengan produk lokal di tiap negara. Potensi besar untuk kita dapatkan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News