Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mengaku ketiga nama itu dari sisi kelayakan sudah cukup layak. Namun, dari sisi suka atau tidak suka harus ada pembahasan terlebih dahulu. Lantaran semua itu menyangkut terhadap ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
"Kalau sisi disukai kita, akan kita bicarakan dulu di internal komisi. Karena like and dislike seorang Deputi Gubernur terhadap perekonomian sangat penting," kata Achmad Hafisz Tohir, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.
Pada saat uji kelayakan dan kepatuhan Deputi Gubernur BI, dia mengaku, nantinya Komisi XI DPR akan mempertanyakan bagaimana caranya bisa mengawal sistem moneter dengan baik.
Tak hanya itu, dia menekankan, angka inflasi juga akan dipertanyakan kepada tiga calon Deputi Gubernur BI.
"Jadi sistem moneter bisa dikawal dan bagaimana juga mengawal inflasi dengan baik. Karena tugas BI hanya itu sekarang tidak mengurusi fiskal," terang dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR bidang Ekonomi dan Keuangan, Taufik telah mengantongi tiga nama calon Deputi Gubernur Bank Indonesia untuk menggantikan Perry Warjiyo.
"Baru saja saya terima suratnya, besok akan segera diserahkan ke Badan Musyawarah, dan di sidang paripurna akan disampaikan," kata Taufik.
Taufik mengatakan setelah dibacakan di sidang paripurna, proses seleksi akan kembali ke Bamus untuk kemudian diserahkan ke alat kelengkapan DPR yang menjadi mitra BI yakni Komisi XI DPR.
Anggota Komisi XI DPR Johnny G Plate mengatakan tidak sulit untuk memperkirakan calon pengganti Perry Warjiyo, karena pejabat internal BI yang berpengalaman luas di bidang moneter dan ekonomi internasional tidak begitu banyak.
Para anggota Komisi XI juga sudah mengetahui rekam jejak dan kapasitas calon-calon tersebut. Sehingga Johnny menjamin Komisi XI akan profesional dalam menguji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Deputi Gubernur BI.
"Tidak ada kepentingan politik untuk pemilihan pejabat BI. Karena BI organisasi teknis yang harus diisi pejabat yang profesional dan jauh dari politik," ujar Johnny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News