Kepala BPS Suhariyanto (Kiri). (FOTO: Medcom.id/Suci Sedya)
Kepala BPS Suhariyanto (Kiri). (FOTO: Medcom.id/Suci Sedya)

BPS Mulai Mendata Transaksi e-Commerce

Suci Sedya Utami • 15 Desember 2017 17:54
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) ditugaskan oleh pemerintah untuk melakukan pendataan potensi transaksi ekonomi berbasis online atau e-commerce dalam rangka menyusun peta jalan atau roadmap e-commerce.
 
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan pencatatan pertama ini akan dimulai melalui kegiatan perdagangan online formal yang tergabung dalam Indonesian E-Commerce Association (idEA) seperti Lazada, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya.
 
Dia menyadari bahwa kegiatan perdagangan online pun ada yang bersifat informal yakni dengan menjual dagangan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan sebagainya yang tak masuk dalam keangotaan idEA.

"Untuk tahap pertama ini kami ingin tangkap yang formal dulu. Yang informal nanti kita pikirkan lagi, kita anggap itu porsinya masih jauh lebih kecil dari yang formal," kata Suhariyanto dalam sosialisasi pendataan e-commerce di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Desember 2017.
 
Pendataan tersebut telah dimulai saat ini yakni dengan memberikan kuisioner pada pelaku usaha yang tergabung di idEA. Kuisioner tersebut berisi mengenai informasi data perusahaan, jenis barang yang dijual, marketing, metode pembayaran, nilai listing, dan lain sebagainya.
 
Dari kuisioner yang terkumpul nantinya, BPS bakal mendata sehinga diharapkan pada Februai 2018 BPS sudah memilki angka perkiraan mendekati total transaksi. Sebab, selama ini belum ada angka resmi yang bisa dijadikan sebagai patokan. Angka tersebut, kata dia, nantinya akan digunakan sebagai bagian dalam menghitung angka pertumbuhan ekonomi, terutama konsumsi.
 
Data konsumsi yang digunakan saat ini yakni merupakan hasil dari kegiatan konvensional. Sementara, dengan perkembangan yang ada saat ini di mana pola konsumsi, perlu juga bagi BPS untuk memutakhirkan data.
 
"Jadi nantinya pendataan ini akan meng-capture total omzet, besaran transaksi, total transaksi dan menurut  jenis barang yang dilakukan lewat online, karena kita enggak punya data itu sekarang," ujar Suhariyanto.
 
Dirinya menambahkan, dalam pendataan untuk kegiatan 2015 dan 2016 dilakukan secara triwulanan. Sedangkan kegiatan di 2017 dilaporkan setiap bulan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan