"Selama ini kebutuhan bahan baku industri masih dipasok secara impor, ini tidak menguntungkan bagi daya saing kita," kata Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi dikutip dari Antara, Kamis 6 April 2017.
Dia mengatakan, seharusnya mulai dari sekarang pemerintah segera memikirkan penyiapan bahan baku untuk industri dalam negeri. Bahkan pihaknya menilai saat ini sudah cukup terlambat.
"Industri kita kan sudah lama, sudah lebih dari 40 tahun tetapi pemerintah belum berpikir mendasar bagaimana di tingkat hulu kita harus siapkan bahan baku ini," katanya.
Dia mengatakan, biaya untuk kebutuhan bahan baku ini memakan 70-75 persen dari total biaya produksi. Artinya, jika biaya ini mampu ditekan akan sangat menguntungkan bagi industri di dalam negeri.
Dia mengatakan beberapa sektor industri yang masih bergantung pada bahan baku impor di antaranya farmasi, baja, kaca, dan tekstil.
Menurut dia pihak swasta atau pengusaha sulit merealisasikan bahan baku di dalam negeri karena keterbatasan biaya untuk mengolah sumber daya alam menjadi bahan baku.
"Sebetulnya sumber daya alam kita kaya, tetapi dalam hal ini pihak swasta tidak bisa berjalan sendiri melainkan pemerintah perlu turun tangan. Ini kan perlu biaya hingga triliunan rupiah," katanya.
Frans mengatakan untuk pengolahan bahan baku pemerintah bisa melibatkan ahli teknologi dari luar negeri tanpa harus membawa bahan alam ini ke luar negeri.
"Pemerintah juga bisa melibatkan BUMN, selanjutnya kami beli ke BUMN ini. Dengan begitu biaya produksi akan jauh lebih murah, paling tidak bisa ditekan hingga 20 persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News