"Kita antisipasi banjirnya dengan normalisasi. Ada pompa sudah disiapkan, kemudian juga kita sudah bangun sumur dangkal, sumur dalam untuk daerah yang tadah hujan," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di Kantor Kementan, Jalan RM. Harsono, Jakarta Selatan, Rabu (6/1/2016).
Amran memperkirakan wilayah yang rawan banjir ialah Pulau Jawa. Oleh karena itu, irigasi dari primer, sekunder, hingga tersier pun akan dilakukan guna menjamin jumlah produksi tetap terjaga.
"Yang biasanya terjadi (banjir) di Jawa, (terutama) Jawa Timur," lanjutnya.
Amran menjelaskan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim penghujan berlangsung normal. Sehingga La Nina diperkarakan puncaknya pada Oktober.
"La Nina kemungkinan ada di Oktober. Insya Allah diantisipasi di awal, seperti kita antisipasi kekeringan," tukasnya.
Namun demikian, ternyata belum ada anggaran pasti yang dikeluarkan pemerintah untuk mengantisipasi banjir. "Kita lihat nanti ya," imbuh Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News