"Khusus pada 2018, pertumbuhan nasabah baru tabungan haji CIMB Niaga Syariah meningkat hingga 40 persen menjadi 42.196 nasabah," kata Direktur Utama CIMB Niaga Syariah Pandji P Djajanegara, saat mengisi diskusi di Graha CIMB Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Maret 2019.
Hingga 31 Desember 2018, dana haji yang berhasil dihimpun CIMB Niaga Syariah mencapai sebesar Rp2,153 triliun dari 87.865 nasabah. Pada 2018, UUS mencatatkan kinerja positif dengan jumlah aset sebesar Rp34,38 triliun atau tumbuh 45,4 persen secara tahun ke tahun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp23,64 triliun.
Pandji menjelaskan kenaikan aset ditopang oleh kinerja pembiayaan dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pertumbuhan aset berkontribusi pada aset bank induk dengan share of book sebesar 12,98 persen, dan menempatkan CIMB Niaga Syariah sebagai UUS dengan aset terbesar kelima di Indonesia.
"Strategi kami untuk memperbesar peran dalam pembiayaan berbagai proyek berskala besar seperti infrastruktur dan meningkatkan kontribusi dari segmen konsumer menunjukkan hasil menggembirakan," imbuh Pandji.
Pandji melanjutkan, per 31 Desember 2018 CIMB Niaga Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,51 triliun atau tumbuh 58,8 persen dari 2017 sebesar Rp16.69 triliun. Kontributor utama peningkatan pembiayaan berasal dari segmen korporasi dan mortgage (KPR iB) yang masing-masing tumbuh 85,5 persen (Rp11 triliun) dan 60,4 persen (Rp87 triliun) yoy.
"Ekspansi pembiayaan yang kami lakukan selalu didasari dengan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan kualitas pembiayaan, sehingga kami bisa menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) di posisi 0,98 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan syariah," tukas Pandji.
Sementara dari sisi pendanaan selama 2018, CIMB Niaga Syariah menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp23,71 triliun atau tumbuh 19,1 persen dari posisi 2017 sebesar Rp19,91 triliun. Adapun profit before tax (PBT) yang diperoleh pada 2018 sebesar Rp701, 61 miliar atau meningkat 43,3 persen dari 2017 sebesar Rp489,68 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News