"Ngapain menanggapi itu (tuduhan yang menyebut kebijkan impor memberikan keuntungan pribadi) kan prosesnya impor bagaimana?" tegas Enggar usai menghadiri Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-Cepa) di Jakarta, Selas, 19 Februari 2019.
Tuduhan yang dilancarkan Pengamat Ekonomi Faisal Basri kepadanya menyangkut keuntungan dari impor beras, jagung, gula dan garam dianggap tidak relevan. Pengambilan keputusan dari impor komoditas tersebut ditegaskan bukan atas keinginan pribadi.
Rakor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian lah, kata Enggar, yang memutuskan perlu atau tidak impor tersebut dilaksanakan. Kebijkan pun diputuskan dalam rangka menjaga stabilisasi harga bahan pokok di kalangan masyarakat.
"Kamu (wartawan) kan tahu prosesnya, keputusan Rakor kan. Hanya izinnya (dari Kementerian Perdagangan) dan yang melakukan impornya Bulog. Ya terus? Ya itu saja jelasin begitu, supaya tahu ini prosesnya adalah keputusan Rakor Menko," kata Enggar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News