Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima cinderamata logo perusahaan SCG dari President & CEO SCG Mr. Roongrote Rangsiyopash. (Foto: Dokumentasi Kemenperin)
Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima cinderamata logo perusahaan SCG dari President & CEO SCG Mr. Roongrote Rangsiyopash. (Foto: Dokumentasi Kemenperin)

SCG Disokong Kembangkan Produk Turunan Industri Kimia & Karet

Husen Miftahudin • 05 Maret 2016 11:43
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong SCG mengembangkan produk turunan untuk industri kimia dan karet di Indonesia. Hal ini mengingat kinerja unit bisnis kimia SCG tengah agresif serta Thailand sebagai negara asal SCG merupakan produsen karet terbesar di dunia.
 
"Kunjungan perwakilan dari SCG ini, selain meperkenalan Roongrote Rangsiyopash sebagai Presiden dan CEO SCG yang baru, mereka juga ingin mempelajari potensi pasar untuk mencari peluang investasi baru di Indonesia," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, usai pertemuan dengan President & CEO SCG Roongrote Rangsiyopash di Kemenperin, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
 
Saleh berharap investasi baru yang dikembangkan SCG berupa industri turunan sehingga mendorong proses hilirisasi di Indonesia. "Jadi, kami minta produk derivatif mereka juga dapat dikembangkan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor," paparnya.

Sementara itu, Roongrote menyampaikan, SCG telah memiliki tiga bisnis utama. Pertama, SCG Cement-Building Material yang memproduksi semen, beton, mortar, ubin keramik, atap keramik, dan papan semen. Kedua, SCG Chemicals yang memproduksi olefin, vinyl chloride monomer, polyethylene, polypropylene, poly vinyl chloride, dan polystyrene.
 
Ketiga, SCG Packaging yang memproduksi kemasan kertas dan kemasan makanan. "Hingga saat ini SCG memiliki lebih dari 200 perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak 52.500 orang di seluruh dunia," ungkapnya.
 
Di Indonesia, sejak 2011-2012, SCG melakukan investasi secara intensif pada beberapa bidang usaha. Yang meliputi 24 perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak 7.100 orang. Sedangkan, nilai aset SCG di Indonesia mencapai Rp.17,16 triliun atau mendekati 50 persen dari total aset SCG di wilayah ASEAN.
 
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kimia, Tektil, dan Aneka (IKTA) Harjanto menilai hilirisasi industri karet nasional terus dikembangkan untuk meningkatkan serapan hasil produksi karet petani. Saat ini, konsumsi karet alam domestik oleh industri sekitar 18 persen dari toal produksi.
 
"Karet alam hasil produksi petani sebenarnya dapat diolah industri menjadi beragam produk turunan yang memiliki nilai tambah tinggi. Thailand merupakan produsen karet terbesar dunia, kami berharap SCG dapat mengembangkan industri pengolahan tersebut di Indonesia," pungkas Harjanto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan