Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)
Bank Indonesia (MI/ROMMY PUJIANTO)

BI Beri Sinyal GWM Primer Bisa Turun Kembali

Dian Ihsan Siregar • 26 Februari 2016 17:22
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) memberi sinyal keras untuk kembali menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer. Sebelumnya, dalam RDG BI diputuskan GWM dalam rupiah mengalami penurunan ke posisi 6,5 persen dari posisi sebelumnya 7,5 persen.
 
Pada dasarnya, penurunan GWM ini diperkirakan akan menambah likuiditas sebesar Rp34 triliun. Selain itu, penurunan GWM primer ini diharapkan bisa memperkuat upaya mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih maksimal tanpa menghilangkan kualitasnya. Tidak hanya itu, GWM primer diharapkan pula mengurangi ketatnya likuiditas kedepannya.
 
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Solikin M Juhro mengatakan, ruang pelonggaran kebijakan moneter bagi BI untuk menurunkan GWM primer masih sangat terbuka. Apabila hal itu bisa terjadi maka tambahan likuiditas perbankan bakal lebih meningkat.

"Sepanjang inflasi terkendali dan lebih rendah, dan upaya berbagai tekanan dari eksternal, dan nilai tukar terkelola baik, ruang itu pasti ada. Itu tinggal kita bicara untuk memanfaatkannya," jelas Solikin, ditemui di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
 
Namun demikian, lanjutnya, GWM primer di posisi 6,5 persen masih sejalan dengan situasi dan kondisi ekonomi saat ini. Di posisi ini, BI berharap kebijakan tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih maksimal termasuk memperkuat fundamental di masa-masa mendatang.
 
"Kalau 6,5 persen saya rasa masih riil dan positif. Paling jelas untuk asessmen kita itu masih positif sejalan dengan target inflasi kita mencapai empat persen plus minus satu persen, dengan upaya ekonomi sehat," pungkas Solikin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan