Rizal Ramli menjelaskan, selama ini Direktur Utama Pelindo II RJ Lino tidak mau menerapkan sistem first come first serve lantaran di Pelindo II telah menggunakan claim based.
"Dirut Pelindo II mengatakan kita tidak mau ikut sistem based itu (First Come First Serve). Kami punya sistem sendiri berdasarkan claim based. Jawaban itu luar biasa konyolnya. Tidak masuk akal luar biasa, karena yang terjadi justru kapal tidak lancar," kata Rizal dalam rapat Pansus Anget Pelindo II di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2015.
Menurutnya, selama ini waktu tunggu kapal di pelabuhan Tanjung Priok di luar dwelling time lama sekali karena tidak ada penerapan sistem tersebut, Rizal pun membandingkan dengan pelabuhan dunia lainnya, di mana jika menerapkan sistem ini maka hanya akan selesai dalam satu hari.
"Waktu tunggu tujuh hari. Satu hari menghabiskan USD20 ribu. Caranya supaya bisa nomor satu, nyogoklah sekian supaya bisa masuk," ucap dia.
Maka dari itu, jadilah pelanggaran Pelindo II yang menyebabkan kerugian negara yang besar.
"Kok bisa ada seorang Dirut pelabuhan bilang pelabuhan. paling bagus tanpa pendekatan first come first serve. Diketawain di seluruh dunia kalau ada yang ngomong begitu," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News