Ilustrasi. (FOTO: MTVN/M. Rizal)
Ilustrasi. (FOTO: MTVN/M. Rizal)

Pasca Keluar Konsorsium

ExxonMobil Tawarkan Teknologi Canggih ke Blok East Natuna

Annisa ayu artanti • 21 Juli 2017 10:45
medcom.id, Jakarta: Setelah menyatakan keluar dari konsorsium Blok East Natuna, perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) ExxonMobil menawarkan teknologi canggih untuk pemisahan karbondioksida (CO2).
 
Vice President of Public and Government Affairs Exxon Erwin Maryoto mengatakan, ExxonMobil membuka peluang kerja sama untuk pemanfaatan teknologi yang dimiliki perusahaan.
 
"Kita menyampaikan ke Pertamina atau ke pemerintah, kalau memang Pertamina ataupun siapa pun nanti mau memerlukan teknologi yang kami miliki untuk pemisahan CO2 ya kita siap kerja sama," kata Erwin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis malam 20 Juli 2017.

Baca: ExxonMobil Keluar dari Konsorium Blok East Natuna
 
Erwin mengungkapkan, untuk pemisahan CO2 dengan gas yang dapat digunakan ditaksir akan memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu ExxonMobil menawarkan teknologi tersebut.
 
"(Biaya) Tapi kita belum review secara detil angkanya. Tapi keseluruhannya cukup besar lah," ucap dia.
 
Erwin yakin teknologi Controlled Freeze Zone yang dimiliki ExxonMobil dapat digunakan di blok tersebut. Teknologi itu sudah diuji cobakan dan berhasil bisa memisahkan CO2.
 
"(Persentase pemisahan CO2) Wah saya tidak detil. Tapi kita punya teknologi itu. Kita punya di research center kita. Sudah kita coba ya bisa," ungkap dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan