Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo mengatakan, MTF akan terus berusaha menjaga tingkat NPL di level yang aman. Adapun sampai dengan paruh pertama di 2015, MTF mencatat NPL sebesar 1,2 persen. Menjaga NPL ini menjadi penting sejalan adanya penurunan daya beli akibat dari perlambatan ekonomi.
"Posisi NPL saat ini memang rendah, tetapi itu belum aman. Karena sudah mulai kelihatan nasabah kami yang cicilannya tersendat karena ekonomi lagi down. Kami tidak tahu akhir tahun seperti apa. Tetapi kami perkirakan NPL bisa naik ke 1,3 persen di akhir tahun nanti," ungkap Ignatius, dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Menurutnya, ada beberapa karakteristik nasabah sekarang ini. Ada nasabah dengan tipe mampu tetapi enggan mencicil, juga tipe mau mencicil tetapi kurang mampu. Maka dari itu, kata Susatyo, pihaknya memberikan ultimatum kepada divisi collection perusahaan untuk mengambil tindakan tegas.
"Dalam proses restrukturisasi, kami agak tegas. Ini kondisi ekonomi lagi turun, kita jaga NPL. Jadi kalau sampai tiga kali nunggak, kami perintahkan untuk ditarik kendaraannya. Tetapi untuk nasabah korporasi, kami undang duduk bersama, tawarkan solusi perpanjang tenor cicilan, dan sebagainya," pungkas Susatyo.
Sekadar diketahui, sampai dengan saat ini, nasabah MTF yang tercatat aktif mencapai angka 300 ribu. Dari angka 300 ribu, sebanyak 90 persen lebih adalah nasabah korporasi. Sedangkan sisanya adalah nasabah ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News