Ilustrasi. (FOTO ANTARA / Dhoni Setiawan)..
Ilustrasi. (FOTO ANTARA / Dhoni Setiawan)..

Semen Gresik Sambut Moratorium Pendirian Pabrik

Amaluddin • 05 September 2016 23:20
medcom.id, Surabaya: Pemerintah mengeluarkan moratorium terhadap pendirian pabrik Semen Gresik. Meski demikian, anak perusahaan PT Semen Indonesia itu mengaku tidak terpengaruh dengan adanya moratorium tersebut.
 
Demikian disampaikan oleh Kepala Departemen Penjualan Semen Gresik, Bambang Djoko. Bambang pun mengaku mendukung adanya moratorium itu. Sebab, kata dia, moratorium adalah salah satu cara agar Semen Indonesia tidak kelebihan penawaran atau oversupply
 
"Moratorium itu bukan membawa dampak negatif, justru membawa dampak positif. Saat ini semen mengalami over capacity di atas 20 ribu ton, jadi moratorium tersebut bisa menguranginya," kata Bambang, saat dikonfirmasi, di Surabaya, Senin (5/9/2016).

Menurut Bambang, produksi semen mencapai 87 hingga 90 ribu ton. Sementara untuk konsumsi semen sendiri mencapai sebesar 50 sampai 65 ribu ton. Artinya, kata Bambang, produksi semen selalu over capacity dikisaran 25 ribu sampai 29 ribu ton. 
 
Sehingga, kata dia, meski sudah tidak ada pembangunan pabrik lagi. Semen Gresik masih memiliki pabrik di Rembang dan di Padang. Sehingga produksi ditekankan di pabrik-pabrik yang sudah ada. 
 
"Selain itu kami masih memiliki grup, jadi ketika di tempat lain terjadi kelebihan kapasitas bisa dialihkan ke yang lainnya, atau semen-semen tersebut kami ekspor seperti biasanya ke negara-negara seperti ke Srilanka, Bangladesh, ada Semen Indonesia Internasional yang mengatur soal ekspor," katanya.
 
Menurut Bambang, pasar semen di Indoensia saat ini cukup kuat. Selain semen swasta, persaingan juga dimunculkan di semen asing. Oleh sebab itu, sejumlah strategi telah disiapkan Semen Gresik untuk mempertahankan pangsa pasar. 
 
Diantaranya, menggerakkan sejumlah proyek utamanya adalah pembangunan infrastruktur. Misalnya bangun jalan Pasuruan-Probolinggo, Probolinggo-Banyuwangi, Pandaan-Malang, dan Legundi Gresik. 
 
"Meski pertumbuhan indikasi pasar semen di Jatim cukup baik, sejumlah infrastruktur disiapkan untuk nantinya menggunakan Semen Gresik sebagainya semennya, dan proyek itu akan dimulai tahun depan," ujarnya.
 
Saat ini, kata Bambang, market share di area Ring I seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, mecapai sekitar 68 persen. Sedangkan di Jatim sekitar 73 persen dan secara nasional sekitar 22 persen. 
 
"Market share di Ring I ini memang sedikit dibanding dengan market share Madura sekitar 88-90 persen. Sebenarnya dibanding tahun lalu relatif tetap," kata Bambang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan