Kementan Amran Sulaiman. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
Kementan Amran Sulaiman. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

Harga Pangan Melonjak, Ekonom: Ini karena Mentan Overconfidence

Suci Sedya Utami • 30 Mei 2016 20:27
medcom.id, Jakarta: Melonjaknya harga komoditas pangan menjelang datangnya Bulan Ramadan sangat dipengaruhi oleh pasokan yang tidak mencukupi. Kurangnya pasokan karena Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang terlalu percaya diri terhadap ketersediaan pasokan pangan.
 
Ekonom Indef, Enny Sri Hartati menilai, Menteri Pertanian Amran Sulaiman terlalu percaya diri atau pede terhadap pasokan pangan. Amran bahkan abai terhadap anjuran Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mengatakan perlunya impor untuk menekan lonjakan harga pangan.
 
"Mentan terlalu overconfidence, bilang katanya semua surplus, tapi ternyata di atas kertas (impor)," kata Enny ditemui di kawasan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2016).

Menurut dia, Menteri Pertanian masih mencari kambing hitam terkait ketidakstabilan harga pangan. Ia menilai, kenaikan harga sudah tentu dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan. Ketika pasokannya masih jauh dari kebutuhan, maka harga tidak akan bisa murah.
 
"Dua minggu sebelum kenaikan harga itu BPS umumkan deflasi yang disebabkan oleh melimpahnya pasokan. Kalau melimpah enggak mungkin dua minggu kemudian langsung naik, berarti datanya yang enggak akurat," ujar dia.
 
Harga Pangan Melonjak, Ekonom: Ini karena Mentan <i>Overconfidence</i>
Ekonom Indef, Enny Sri Hartati (kiri)
 

Inilah yang sebetulnya menjadi tugas Mentan agar lebih fokus pada produksi. Ketika produksi terjaga, Enny yakin harga pangan pun akan stabil. Dirinya menjelaskan, ketika harga pangan atau kebutuhan pokok stabil, dirinya percaya akan membuat daya beli masyarakat terjaga.
 
Ia berpendapat yang menyebabkan daya beli masyarakat merosot yakni karena masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah terbebani oleh harga pangan sehingga mereka tidak bisa mengalokasikan keuangannya untuk kebutuhan lainnya.
 
Baca : Mentan: Tak Akan Ada Impor Bawang Merah Lagi
 
Harga kebutuhan pokok terutama untuk komoditas pangan mulai merangkak naik menjelang Puasa. Untuk mengendalikan harga, Pemerintah menunjuk Perum Bulog dan PT. Berdikari untuk mengimpor daging sapi dan bawang merah.
 
Izin impor daging yang sudah dikeluarkan sebanyak 10.000 ton. Bulog dan Berdikari masing-masing dapat izin 5.000 ton. Dengan impor tersebut, harga jual daging bisa ditekan hingga Rp80.000 per kg dari harga jual saat ini Rp100.000 per kg.
 
Adapun impor bawang merah, untuk tahap awal dilakukan sebanyak 2.500 ton. Harga bawang akan dijual sebesar Rp25.000 per kg (sesuai arahan Presiden Jokowi) atau jauh lebih murah dari harga di pasar dewasa ini yang sekitar Rp45.000 per kg.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan