Magee mengatakan dalam pertemuan dengan Kalla, ia mengenalkan sejumlah jajaran baru yang menghuni Kadin Uni Eropa. Magee ingin, Kadin Uni Eropa langsung membina hubungan dengan Pemerintah Indonesia.
"Kami percaya diri dengan masa depan bisnis Uni Eropa di Indonesia, kita melihat progres yang baik dalam regulasi untuk membantu Indonesia dan Eropa dalam berbisnis," kata Magee usai melakukan pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Juli 2018.
Kadin Uni Eropa mewakili 1.200 pebisnis yang menjadi anggota untuk berhubungan dengan Uni Eropa. Dari jumlah pebisnis itu, mereka memiliki 1,5 juta pegawai yang sebagian besar berasal dari Indonesia.
"Jadi kami berasal dari Eropa, kami berinvestasi di Eropa, dan membuat lowongan kerja buat masyarakat Indonesia, kami senang dengan fakta itu," jelas Magee.
Magee dan Kalla pun berbicara tentang beberapa perjanjian, salah satunya EU-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (EUCEPA). Saat ini, Indonesia dan Uni Eropa telah memiliki perjanjian yang baik. Apalagi, Indonesia mendapatkan surplus sebesar USD8 miliar dari perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa.
"Kami yakin, kita akan mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk Indonesia dan Eropa di masa depan," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan banyak peluang bisnis yang bisa digarap antara Indonesia dan Uni Eropa. Ada banyak pekerjaan rumah yang kurang kondusif bagi dunia usaha.
"Pelaku usaha termasuk dunia usaha dari Eropa, saya kira keluhannya sama saja seperti dari negara lain, maupun dari duni usaha domestik," jelas Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News