Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo) Roy Mandey. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo) Roy Mandey. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)

Penaikan PPh Impor Peluang bagi Produk Lokal

19 September 2018 09:53
Jakarta: Kebijakan pemerintah menaikkan tarif pajak bagi sejumlah barang impor belum akan berdampak pada melonjaknya harga barang. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar produk yang terkena eskalasi tarif ialah barang konsumsi yang secara umum dijual secara ritel. Sementara itu, pelaku usaha ritel selalu memiliki prinsip dasar, yakni setiap produk yang dijual saat ini merupakan persediaan yang telah disiapkan sejak minimal tiga bulan sebelumnya.
 
"Kami pastikan untuk sekarang tidak akan ada kenaikan. Kalaupun ada kenaikan, itu baru akan dirasakan pada kuartal keempat tahun ini atau kuartal pertama 2019. Untuk yang dijual sekarang, kami gunakan stok lama, dengan harga yang lama," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo) Roy Mandey di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.
 
Ia mengaku, eskalasi harga nanti sangat mungkin akan sangat dirasakan untuk produk-produk elektronik, seperti laptop. Barang tersebut saat ini tidak memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sehingga tidak memiliki substitusi.

Namun, lanjutnya, bagi produk-produk elektronik lainnya seperti telepon seluler yang sudah memiliki TKDN dan dapat diproduksi di dalam negeri, itu akan menjadi momentum untuk mengambil alih pangsa pasar yang selama ini dikuasai barang luar negeri.
 
"Dari 1.147 barang yang mengalami penaikan tarif PPh, sebanyak 281 di antara mereka sudah bisa diproduksi di dalam negeri, tetapi karena bahan baku dan penolong masih impor, kita masih banyak impor barang jadi. Sekarang, ini jadi momentum buat pengusaha lokal. Kalau harga barang impor yang jadi naik, barang lokal yang diproduksi di sini harus bisa dijual semaksimal mungkin," tuturnya.
 
Kendati demikian, Roy mengatakan sebisa mungkin pihaknya akan menjaga harga barang tetap stabil karena sebagai leader price, pelaku usaha ritel memiliki tanggung jawab yang sangat besar. "Menaikkan harga itu opsi terakhir kami. Kami akan tetap berupaya menahan harga. Karena ketika ritel menaikkan harga, akan berpengaruh pada penjualan produk itu sendiri, dan akhirnya berdampak kepada konsumsi masyarakat. Besar sekali dampaknya," tandas Roy. (Media Indonesia)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan