Pelindo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pelindo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Masalah Dwelling Time Terganjal Lamanya Jarak Deviasi

Annisa ayu artanti • 24 Agustus 2015 17:59
medcom.id, Jakarta: Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, RJ Lino mengatakan permasalahan terkait bongkar muat di pelabuhan (Dwelling Time) yang terjadi ini bukan masalah rata-rata lamanya 
proses bongkar muat melainkan kepada masalah deviasi yang terlalu lama.
 
"Jangan bicara rata-rata dwelling time, ini keliru, dwelling time ini isunya bukan rata-rata, isunya sebenarnya standar deviasinya kalau rata-ratanya katakan enam hari untuk saya tapi standar deviasinya satu hari itu tidak apa-apa," kata Lino di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Senin (24/8/2015).
 
Lino menjelaskan proses dwelling time di pelabuhan membutuhkan waktu 5,2 hari dengan standar deviasi sampai dua bulan. Standar deviasi yang lama ini, menurutnya tidak memberikan kepastian pelaku usaha yang melakukan bongkar muat di pelabuhan.

"Saya lebih interest berbicara mengenai standar deviasinya, kepastiannya, jadi masing-masing kementerian itu ada KPI (Key Performance Indikator) bukan rata-rata," jelas dia.
 
Ia menambahkan, selama ini pengusaha tidak bisa mengontrol jalur free custom cearance dan custom clearance. Kalau pun bisa mereka harus membayar charge yang lebih mahal untuk mengontrol hal tersebut.
 
"Sesuatu yang tidak bisa mereka (pengusaha) kontrol, yaitu free custom clearance sama custom clearance itu dua hal yang tidak bisa mereka kontrol," beber dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan