Bawang merah Probolinggo serbu Thailand. (FOTO: dok Kementan)
Bawang merah Probolinggo serbu Thailand. (FOTO: dok Kementan)

165 Ton Bawang Merah Probolinggo Serbu Thailand

Ade Hapsari Lestarini • 05 Agustus 2019 17:56
Probolinggo: Kementerian Pertanian (Kementan) menyiasati melimpahnya produksi bawang merah dengan mengekspor 165 ton bawang merah Probolinggo ke Thailand. Ini dilakukan agar harga bawang merah lokal tidak jatuh.
 
Kementan melalui Balai Karantina Pertanian Surabaya bersama PT Cipta Makmur Sentausa melakukan ekspor perdana bawang merah Probolinggi di 2019, di Kawasan Pasar Bawang Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
 
"Ekspor ini kita dorong untuk membantu petani, dan kami berikan kemudahan proses pemeriksaan karantina. Sehingga bisa lebih cepat dan tidak menghadapi kendala di pelabuhan tujuan," ujar Kabalai Karantina Surabaya Musyaffak Fauzi, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Agustus 2019.

Musyaffak mengungkapkan di 2018 lalu bawang merah Probolinggo telah diekspor ke Thailand dan Vietnam sebesar 1.100 ton. Serta ditargetkan tahun ini dapat lebih besar volumenya.
 
Direktur Cipta Makmur Sentausa Sri Puji Wanti menuturkan pihak Kementan telah memberikan kemudahan dalam melakukan ekspor. Dirinya berharap pemerintah bisa membantu bernegosiasi dengan Thailand dan Vietnam terkait pemberlakuan peraturan baru ekspor bawang.
 
"Kami siap memenuhi berapa pun kebutuhan di luar negeri, khususnya Thailand. Mengingat permintaan masih tinggi sekitar 2.000 hingga 3.000 ton. Namun ada potensi kendala ekspor, terkait permberlakuan aturan teknis mulai 25 Agustus 2019," kata Wanti.
 
Eksportir ini berharap pemerintah membantu untuk proses pemenuhan persyaratan teknis ekspor, serta negosiasi negara tujuan agar tidak memberatkan.
 
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Probolinggo M Sidiq Wijanarko menambahkan sebagai salah satu sentra bawang merah di Pulau Jawa, Kabupaten Probolinggo mempunyai potensi produksi yang tinggi. Selain itu bawang merah dari daerah lain masuk ke wilayah Pasar Bawang Dringu Probolinggo.
 
"Terima kasih untuk pemerintah pusat yang membantu memasarkan produk petani kami. Mudah-mudahan bawang merah ini tidak mengalami hambatan di kawasan pabean," ujarnya.
 
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri yang hadir pada pelepasan ekspor ini mengatakan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bangga Indonesia mampu membalikkan keadaan.
 
Dia bercerita di 2014 impor bawang merah dari Thailand 72 ribu ton, 2015 turun 17 ribu ton, dan 2016 tidak ada impor. Namun sejak 2017 hingga hari ini, Indonesia sudah mampu melakukan ekspor ke Thailand dan lima negara lainnya.
 
"Ini adalah prestasi pembangunan pertanian di era pemerintahan Jokowi-JK. Mentan mampu menyelesaikan satu per satu masalah petani dan produksi pertanian. Bantuan bagi petani sudah luar biasa, baik benih, pupuk dan alsintan," tegas Kuntoro.
 
Kuntoro berharap kontinuitas ekspor bawang merah akan diikuti dengan makin terbukanya akses pasar di negara lain, sehingga petani mendapat hasil lebih dari pertaniannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan