Gagasan tersebut terbentuk lantaran Pemprov menyakini DKI Jakarta memiliki potensi pengembangan industri pariwisata halal.
"Industri pariwisata di DKI Jakarta cukup menjanjikan, karena melihat daerah Nusa Tenggara dan Aceh yang sudah sukses," ujar Ketua MES DKI Jakarta Rezza Artha, di Gedung Metro TV, Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018.
Ia menambahkan, nantinya pemerintah akan menggagas satu layanan muslim friendly, di mana kuliner-kuliner yang dihidangkan adalah produk halal dengan dukungan fasilitas yang memadai.
"Membangun sarana prasarna ibadah yang cukup memadai, seringkali pengunjung di tempat wisata kesulitan melakukan ibadah," tambahnya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya mendorong Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), industri, dan investor untuk mendukung gagasan tersebut.
"Mendorong masuknya investor yang tertarik bidang wisata halal, terutama di Kepulauan Seribu" pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggenjot potensi wisata halal di Tanah Air. Pasalnya, label wisata halal diyakini mampu menggaet lebih banyak wisatawan dari Timur Tengah khususnya Arab Saudi.
Untuk mendukung program tersebut, Pemprov DKI Jakarta turut mengembangkan potensi wisata halal di ibu kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Kota Tua dan Kepulauan Seribu menjadi fokus destinasi syariah di Jakarta yang akan dikembangkan
"Kota Tua dan Kepulauan Seribu akan kita dorong untuk jadi destinasi wisata syariah di Jakarta," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Menurut Sandi, program wisata syariah ini dapat mendorong pertumbuhan hotel syariah di Jakarta. Ia memprediksi hotel syariah dapat tumbuh hingga 20 persen di tahun-tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News