"Realisasi untuk tahun ini Rp270 triliun sampai Rp300 triliun, tahun depan bisa Rp400 triliun dari berbagai sektor," ujar Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar dalam Outlook Ketahanan Energi untuk Mendukung Pertumbuhan Industri Nasional 2018 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 13 Desember 2017.
Dari sektor logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (Ilmate), Haris menyebutkan investasi lebih banyak dilakukan oleh pelaku industri logam. Sementara sumbangan investasi dari industri agro banyak dilakukan dari pengolahan crude palm oil (CPO) dan turunannya.
"Untuk sektor agrobisnis, industri kimia tekstil dan aneka (IKTA) banyak disumbang oleh sektor petrokimia," imbuh dia.
Kemenperin mencatat, sejumlah subsektor industri yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan industri nonmigas pada 2017. Diantaranya industri makanan dan minuman sebesar 33,61 persen, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 10,68 persen, industri alat angkutan sebesar 10,35 persen, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 10,05 persen. Hingga kuartal III-2017 realisasi investasi tercatat senilai Rp212,8 triliun atau mencapai 65,47 persen dari target yang ditetapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News