"Hingga saat ini kebutuhan konsumen untuk membeli telepon seluler masih cukup tinggi khusus di Denpasar. Untuk lima tahun ke depan saya optimistis jumlah konsumen yang membeli telepon seluler terus bertumbuh," ujar pemilik Celullar World Amir Hamsah di Denpasar dikutip dari Antara, Minggu, 17 Desember 2017.
Menurut dia, industri atau penjualan telepon seluler sangat menjanjikan dan diprediksi pertumbuhan konsumen yang berminat membeli telepon seluler baru mencapai sembilan persen setiap tahunnya.
"Beberapa operator seluler pun sudah berani meyakinkan bahwa penjualan telepon seluler dapat melebihi dari target yang ditentukan," katanya.
Pada 2018, pihaknya akan terus melakukan upaya pemasaran produk baru yang dikembangkan masing-masing perusahaan telepon seluler yang memiliki fitur canggih.
Terkait dampak aktivitas Gunung Agung apakah mempengaruhi penjualan produk telepon seluler ini, kata Amir, apabila terjadi kejadian luar biasa (force majeure) sudah dipastikan mematikan industri usaha.
Namun, dalam mencegah hal ini terjadi, Amir telah memiliki langkah-langkah promosi dengan cara membuat acara yang dikemas dalam bentuk kegiatan acara penjualan telepon seluler ini dan menyusun program penjualan.
"Hal ini dilakukan untuk membuat situasi pasar tetap bergairah, sehingga penjualan dapat tercapai," ujarnya.
Pihaknya tidak memungkiri, apabila kejadian luar biasa ini terjadi akan mempengaruhi penjualan, namun dia mengharapkan Gunung Agung tidak membawa dampak negatif itu. Untuk jenis telepon seluler yang banyak diminati konsumen adalah memiliki jaringan 4G dan sudah menembus penjualan 90 persen.
"Ini menunjukkan tren peminat masyarakat untuk membeli telepon genggam masih cukup bagus," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News