"Berbagai subsidi yang digunakan secara produktif bisa mendorong investasi lebih cepat sehingga pendapatan masyarakat bisa lebih cepat, tabungan yang dipakai bisa kembali lagi," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dikutip dari Antara, Rabu, 26 Februari 2020.
Menurut dia, kebijakan akomodatif dari Bank Indonesia yang beberapa waktu menurunkan suku bunga acuan diharapkan menggenjot sektor usaha yang pada akhirnya mendorong pendapatan masyarakat.
Sementara itu, terkait kondisi sektor keuangan, Halim menyebutkan Indonesia cukup stabil karena sektor keuangan Tanah Air yang memiliki fundamental kuat.
LPS, kata dia, sebagian besar menangani permasalahan bank-bank kecil yang tidak mempengaruhi keseluruhan ekonomi Indonesia.
Selain karena kondisi sektor keuangan Indonesia yang stabil, masyarakat juga nyaman dengan jaminan dari LPS hingga simpanan Rp2 miliar sehingga banyak yang menempatkan dana di bank.
"Ini yang menjadi salah satu jangkar mengapa ekonomi kita tetap stabil di situasi penuh ketidakpastian," katanya.
DPK Melambat
Meski begitu, lanjut dia, sektor konsumsi yang tumbuh kisaran lima persen dan menjadi penolong pertumbuhan ekonomi RI, di sisi lain juga ikut menggerus simpanan dana masyarakat. Ia mencermati DPK tumbuh melambat karena penciptaan pendapatan baru masih terbatas.
Deposito, kata dia, tumbuh paling rendah yakni di bawah empat persen selama 2019, sedangkan uang giral dan tabungan tumbuh paling tinggi mencapai tujuh hingga delapan persen. "Kami harap tentunya investasi datang dari berbagai industri manufaktur atau aktivitas pertambangan, pertanian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News