Sandiaga Uno (kanan) dan Erick Thohir. FOTO: MI/Pius Erlangga
Sandiaga Uno (kanan) dan Erick Thohir. FOTO: MI/Pius Erlangga

Respons Sandiaga tentang Indonesia Keluar dari Negara Berkembang

Antara • 26 Februari 2020 13:03
Jakarta: Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga pengusaha nasional Sandiaga Uno ikut mengomentari soal dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat (AS). Tidak ditampik, kabar mengenai keluarnya Indonesia dari negara berkembang versi AS telah menimbulkan pro dan kontra.
 
Dalam konteks ini, Sandiaga mengaku, hal itu membanggakan karena berarti dunia menganggap Indonesia sebagai negara maju. Namun di sisi lain, harus ada langkah antisipasi yang disiapkan terutama untuk menghadapi kebijakan internasional yang mengikuti perubahan status itu.
 
"Kalau saya pribadi ini kan pengakuan internasional berarti dunia menganggap Indonesia maju. Buat saya bagus dan membanggakan namun ada dampak-dampak segi kebijakan internasional yang harus disesuaikan," katanya, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Sandi meminta kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan dunia usaha terkait kemungkinan dampak yang dihadapi. Ia mengaku khawatir jika tidak disosialisasikan dengan baik, nantinya justru akan menggerus daya saing dan mengurangi investasi yang masuk ke Tanah Air.
 
"Makanya harus dihitung secara cermat, saya tidak mau ada perusahaan yang harus melakukan pengurangan tenaga kerja karena Indonesia dikatakan negara maju padahal sebetulnya adalah strategi dan upaya kebijakan mereka (AS)," tuturnya.
 
Ia menuturkan perlu ada analisa atas perubahan status tersebut. Pasalnya, kriteria negara maju adalah negara dengan penghasilan per kapita di atas USD15 ribu hingga USD17 ribu. "Indonesia masih sangat jauh, pendapatan per kapita masih USD4 ribu," katanya.
 
Selain dari penghasilan per kapita, kriteria negara maju lainnya seperti tingkat kemiskinan, pendidiman dan kesehatan juga perlu kembali dilihat. Indonesia, lanjut Sandi, sangat siap untuk menjadi negara maju. Salah satu cara yakni dengan meningkatkan output ekonomi yakni dengan mendorong investasi yang bisa menciptakan lapangan kerja.
 
Demikian pula pemberdayaan UMKM yang tidak boleh ditinggalkan. "Dua kunci itu jadi ukurannya," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan