"Kalau perizinan sederhana investor tertarik membangun di sektor infrastruktur transportasi. Sehingga tol laut bisa segera diwujudkan," katanya usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres, Selasa (28/10/2014).
Sebagai tindak lanjut pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK), pihaknya bakal melakukan rakor gabungan dengan Menko Perekonomian Sofyan Djalil sore ini. "Di situ kita akan membahas hal yang lebih teknis," ujarnya.
Selain membicarakan soal tol laut, Indroyono menambahkan, pihaknya diminta untuk memprioritaskan sejumlah hal, seperti persoalan kelistrikan, pariwisata, dan pelabuhan perikanan. Untuk kelistrikan, Wapres JK meminta agar volume listrik bisa ditingkatkan dengan menggunakan tiga sumber daya listrik, yaitu batubara, air, dan panas bumi.
"Sementara untuk pariwisata, Wapres meminta agar kita terus meningkatkan promosi kebudayaan. Sedangkan di sektor perikanan, Wapres meminta agar kebutuhan listrik di pelabuhan segera diperbaiki sehingga produksi perikanan meningkat dan tidak mudah busuk," ujarnya.
Terkait dengan kantor Kemenko Kemaritiman yang merupakan lembaga baru, Indroyono menyebutkan, pihaknya sementara waktu berkantor di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). "Sementara untuk pegawai akan diambil dari kementerian lain," tukasnya.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Sofyan Djalil menambahkan, program tol laut bisa dilakukan dengan menambah kapasitas pelabuhan di sejumlah wilayah yaitu Medan, Surabaya, Makassar, dan Papua. Pembangunan tersebut bisa dilakukan melalui investasi swasta atau BUMN tanpa memerlukan anggaran khusus.
"Prinsip tol laut adalah biaya logistik bisa diturunkan. Padahal dengan kondisi Indonesia saat ini, laut merupakan prasarana murah untuk transportasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News